Sederet Profesi ini Rentan Mengalami Burnout, Kenali Penyebabnya

Lifestyle, VIVA Bali – Pekerja berpotensi mengalami burnout jika terpapar kondisi seperti waktu kerja yang panjang hingga lingkungan yang tidak suportif. Namun, terdapat beberapa profesi yang berisiko lebih tinggi mengalami burnout.  

Dikutip dari laman World Health Organization (WHO), burnout merupakan sindrom yang dikonseptualisasikan sebagai akibat dari stres kronis di tempat kerja yang gagal dikelola dengan baik.

Adapun sindrom ini ditandai oleh tiga dimensi yakni perasaan kehabisan energi atau kelelahan, meningkatnya jarak mental dari pekerjaan, atau perasaan negatif maupun sinis terhadap pekerjaan, serta terjadinya penurunan efektivitas profesional.

Penyebab utama burnout di tempat kerja adalah stres jangka panjang. Dikutip dari laman Medical News Today, banyak faktor yang bisa menjadi penyebab burnout, misalnya beban kerja yang berlebihan, kurangnya dukungan, uraian tugas yang tidak jelas, mendapatkan perlakuan tidak adil ketika bekerja, jam kerja yang menyulitkan, sedikitnya kendali, kebebasan, atau otonomi dalam pekerjaan hingga lingkungan kerja yang toksik.

Profesi yang Rentan Mengalami Burnout

Meskipun dalam kondisi tertentu semua pekerja berpotensi mengalami burnout. Namun, risikonya bisa lebih tinggi pada profesi atau industri tertentu, terutama yang memiliki jam kerja yang panjang, beban kerja berat, sistem kerja shift yang terpecah, kontrak kerja sementara, tugas yang berulang, membosankan, atau tidak memuaskan, hingga pekerjaan yang terasa sia-sia, tanpa harapan, atau di luar kendali seseorang.

Lebih lanjut, ada beberapa profesi dengan potensi lebih besar mengalami burnout.

Halaman Selanjutnya

1. Bekerja merawat orang lain, seperti di bidang kesehatan, pendidikan, dan pekerjaan sosial.