Benarkah Profesi Programmer Akan Punah Karena Auto-code AI?

Ilustrasi programmer bekerja Foto oleh Christina
Sumber :
  • https://www.pexels.com/id-id/foto/foto-close-up

Lifestyle, VIVA Bali – Dunia teknologi kini diramaikan dengan pertanyaan serius yang membuat banyak programmer waspada: apakah pekerjaan mereka akan tergantikan oleh kecanggihan AI? Hadirnya tool auto-code seperti GitHub Copilot, ChatGPT, dan Claude AI membuat coding terasa lebih mudah dan cepat. Tapi apakah ini berarti profesi programmer akan benar-benar punah?

10 Macam Kerupuk Terpopuler dan Favorit di Indonesia

Auto-code AI memang makin pintar

AI coding assistant seperti GitHub Copilot mampu menulis baris kode hanya dari deskripsi singkat. Bahkan beberapa tools bisa menyelesaikan bug, menulis ulang fungsi, hingga mengoptimalkan program yang kompleks. Hal ini membuat proses pemrograman menjadi lebih efisien. Namun, auto-code AI masih bergantung pada manusia yang memberi arah dan memahami konteks.

Sederet Profesi ini Rentan Mengalami Burnout, Kenali Penyebabnya

Sebagai contoh, AI tidak akan tahu apa yang dibutuhkan pengguna secara spesifik tanpa petunjuk. Itulah mengapa profesi programmer tetap dibutuhkan untuk mendesain sistem, menganalisis kebutuhan user, dan menentukan logika program.

Programmer masa depan harus adaptif

Film Animasi Garuda di Dadaku Merilis Cuplikan Perdananya

Daripada punah, peran programmer justru akan bergeser. Mereka akan menjadi AI collaborator yang mengarahkan AI agar menghasilkan kode yang relevan dan aman. Beberapa peran baru pun muncul, seperti AI prompt engineer atau spesialis integrasi sistem berbasis AI.

Skill yang dibutuhkan bukan hanya coding manual, tapi juga kemampuan berpikir kritis, memahami struktur aplikasi, dan berpikir kreatif dalam menyelesaikan masalah. Masa depan profesi programmer justru terbuka lebar bagi mereka yang mau belajar dan beradaptasi.

Halaman Selanjutnya
img_title