Apakah Anda Betul‐Betul Perlu Minum Elektrolit untuk Tetap Terhidrasi?
- https://time.com/7020001/electrolyte-drinks-hydration-benefits/
Lifestyle, VIVA Bali – Minuman elektrolit sering dipromosikan sebagai salah satu cara paling efektif untuk menjaga hidrasi tubuh. Namun, apakah setiap orang benar-benar memerlukannya setiap hari? Atau Anda cukup minum air putih sambil menjaga pola makan seimbang? Yuk, simak penjabaran berikut.
Elektrolit seperti natrium, kalium, klorida, magnesium, dan kalsium adalah mineral bermuatan listrik yang krusial bagi tubuh. Fungsi mereka meliputi kontrol tekanan darah, aktivitas otot dan saraf, hingga penyerapan air oleh sel tubuh.
Menurut pakar dari University of California, Davis, natrium merupakan kunci agar air dapat menyebar ke seluruh sel tubuh sehingga hidrasi lebih efisien.
Tanpa elektrolit yang cukup—misalnya setelah berkeringat deras atau mengalami diare—Anda bisa mengalami hyponatremia, yaitu rendahnya kadar natrium yang dapat memicu gejala mulai dari kram hingga risiko kejang dan koma.
Menurut pedoman dari Cedars-Sinai dan University Hospitals, orang sehat yang hanya melakukan aktivitas ringan hingga sedang kurang dari satu jam cenderung cukup terhidrasi hanya dengan air.
Justru, konsumsi minuman elektrolit tanpa kebutuhan yang jelas justru bisa membebani ginjal dan meningkatkan risiko tekanan darah tinggi—terutama pada mereka yang sensitif garam atau memiliki kondisi ginjal tertentu.
Elektrolit berfungsi optimal jika dibutuhkan, namun bukan sebagai pengganti air putih reguler yang biasanya lebih hemat, mudah diakses, dan minim risiko kesehatan.
Menurut American Gastroenterological Association dan ahli nutrisi lainnya, kombinasi air dengan elektrolit mempercepat penyerapan cairan di usus, yang berguna saat kita kekurangan cairan secara signifikan.