PSG Didenda Hampir €150.000 Usai Fans Kibarkan Spanduk "UEFA Mafia" di Final
- https://www.lmtonline.com/sports/article/paris-saint-germain-fined-for-fans-misconduct-20796142.php?
Lifestyle, VIVA Bali – Paris Saint Germain (PSG) dijatuhi denda hampir €148.000 oleh UEFA atas perilaku suporter dalam final Liga Champions 2025 yang mengalahkan Inter Milan 5-0 di Allianz Arena, Múnich. Dalam kasus ini, fans PSG melakukan aksi khusus yang disebut “UEFA mafia” dengan menampilkan spanduk menghina dan terlibat dalam invasi lapangan yang merusak gambar klub.
UEFA menetapkan enam pelanggaran official. Denda terbesar sebesar €100.000 dikenakan untuk invasi lapangan dan penggunaan kembang api oleh pendukung. PSG juga dibebani denda €8.000 akibat perusakan fasilitas stadion serta €10.000 atas spanduk provokatif yang dianggap "menjatuhkan reputasi UEFA". Sebagai tambahan hukuman, PSG dikenakan larangan menjual tiket tandang untuk satu pertandingan UEFA dalam dua tahun ke depan—sanksi ini bersifat probation, berlaku jika terjadi pelanggaran serupa dalam waktu tersebut.
Spanduk yang digelar fans PSG menampilkan tulisan “UEFA Mafia” dan gambar babi—tindakan yang dianggap ofensif karena dimaksudkan menuduh UEFA kolusi atau korupsi. Ironisnya, Nasser alKhelaifi, presiden PSG, juga masuk dalam jajaran eksekutif UEFA dan Ketua European Club Association. Hal ini meningkatkan sensitivitas atas kritik langsung kepada badan pengatur tersebut.
UEFA merupakan pihak yang konsisten melarang penggunaan istilah “mafia” atau pesan provokatif dalam stadion. Year sebelumnya klub Norwegia Brann sempat berhasil membatalkan denda dengan alasan pesan fans bersifat satir. Namun pengadilan hak hukum menolak argumen yang sama untuk PSG, sehingga denda tetap dijatuhkan.
PSG bukan kali pertama menerima hukuman berat dari UEFA. Pada tahun 2008, mereka pernah mendapat larangan dan denda akibat spanduk bernada rasial saat final Coupe de la Ligue, yang pada awalnya menyebabkan PSG dilarang ikut kompetisi berikutnya—meskipun larangan tersebut kemudian dicabut melalui banding. Hal ini jadi catatan hitam panjang klub terkait masalah fan behaviour.
Denda ini menjadi pengingat penting bahwa keberhasilan di lapangan tidak boleh dibarengi kelalaian terhadap kontrol suporter. PSG menerima hadiah sekitar €140 juta dari UEFA dalam Cup dan liga domestik musim lalu, namun sebagian dari uang itu kini harus kembali sebagai sanksi fan misconduct.
Larangan penjualan tiket tandang untuk satu pertandingan tertentu juga membatasi akses fans ke kompetisi internasional—pasalnya publik PSG diketahui sangat aktif mendukung tim dalam laga tandang. Itu menunjukkan konsekuensi nyata yang harus diterima klub saat supporter bertindak di luar norma.
Tindakan sebagian suporter PSG yang mengibarkan spanduk provokatif dan menyerbu lapangan pasca-pertandingan membawa dampak besar. UEFA menjaga integritas kompetisi dengan menjatuhkan sanksi finansial dan administratif. PSG kini harus merenungkan ulang cara mengelola suporter agar kemenangan terbesar mereka—trofi pertama Liga Champions—tak ternodai oleh insiden anti olahraga.