Upcycled Denim Workshop di Bali, Sulap Jeans Bekas Jadi Tas Stylish
- https://i.etsystatic.com/18424702/r/il/dd6b86/2990601634/il_1588xN.2990601634_e6yc.jpg
Lifestyle, VIVA Bali – Indonesia memproduksi sekitar 33 juta ton tekstil setiap tahun, di mana hampir 1 juta ton di antaranya berakhir menjadi sampah tekstil yang mencemari lingkungan nasional. Limbah tekstil menjadi salah satu tantangan besar dalam pengelolaan sampah, mengingat banyak serat yang sulit terurai dan memerlukan ratusan tahun untuk terdegradasi secara alami. Upcycling, proses mengubah limbah menjadi produk bernilai tambah tanpa menurunkan kualitas material, muncul sebagai solusi inovatif dalam ekonomi sirkular untuk meminimalkan limbah dan memperpanjang siklus hidup produk fesyen. Di Bali, upcycled denim workshop semakin diminati sebagai wujud penerapan konsep ini, khususnya dalam mengubah jeans bekas menjadi tas yang stylish dan fungsional.
Definisi dan Landasan Teori Upcycling
Upcycling merupakan bagian krusial dari ekonomi sirkular, di mana material bekas dikreasikan ulang menjadi produk baru dengan nilai estetika dan ekonomi lebih tinggi tanpa melalui proses pencacahan balik seperti pada recycling. Berbeda dengan recycling yang seringkali menurunkan kualitas serat tekstil, upcycling memanfaatkan teknik kreatif seperti patchwork, macramé, tapestry, dan fabric manipulation untuk mempertahankan integritas material serta menambah daya tarik produk. Dalam konteks denim, teknik ini melibatkan dekontruksi bagian tertentu dari jeans bekas yang kemudian disusun ulang menjadi panel-panel kain baru dengan motif dan komposisi unik.
Landscape Workshop Upcycled Denim di Bali
Bali, selain dikenal dengan panorama alam dan budaya yang kental, juga menjadi sentra kreatif bagi pelaku sustainable fashion. Salah satu penyelenggara workshop upcycled denim adalah Couture Mode Bali yang rutin mengadakan kelas intensif bagi peserta lokal maupun turis untuk menghasilkan tas dari jeans bekas. Pada sesi workshop yang dibanderol Rp1.200.000, setiap peserta dibekali bahan, alat jahit, serta bimbingan teknik patchwork dan macramé untuk menciptakan tas crossbody atau tote bag yang siap dipakai pulang.
Terlibat pula komunitas seperti Jeansanity Bali yang berbasis di Seminyak, bergerak di ranah ethical fashion dan mengajak partisipan untuk mendukung pengurangan limbah global melalui upcycling denim. Melalui konsep “ethical & sustainable fashion”, Jeansanity Bali mempromosikan workshop yang tidak hanya mengajarkan teknik kreatif, tetapi juga menanamkan kesadaran lingkungan kepada peserta.