Jejak Komunitas Islam di Tanah Kerajaan Klungkung
- https://unsplash.com/id/foto/sekelompok-orang-berdiri-di-depan-mikrofon-oS9m3GI97-k?utm_content
Sejarah, VIVA Bali – Di balik megahnya Puri Agung Klungkung dan sakralnya Kertha Gosa, tersimpan kisah unik dari sebuah desa kecil bernama Gelgel. Desa ini tidak hanya menjadi bagian penting dari sejarah Kerajaan Klungkung, tetapi juga menyimpan jejak keberadaan komunitas Islam yang sudah berakar sejak berabad-abad lalu.
Menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Universitas Pendidikan Ganesha karya Putra Adi Sutama dan Tim, hubungan masyarakat Bali Hindu dengan pendatang Muslim telah berlangsung harmonis sejak masa kerajaan. Sejarah mencatat bahwa Gelgel pernah menjadi pusat kekuasaan Bali setelah jatuhnya Majapahit. Pada masa itu, banyak pendatang dari Jawa dan daerah lain yang membawa serta agama dan tradisi mereka, termasuk Islam.
Hingga kini, peninggalan sejarah berupa masjid tua, makam, serta manuskrip lokal masih terawat di Gelgel. Peninggalan itu bukan hanya bukti interaksi antarbudaya, tetapi juga simbol toleransi yang sudah ada sejak lama di Bali. Peneliti dalam jurnal tersebut menekankan bahwa peninggalan ini dapat dijadikan sarana edukasi untuk generasi muda. Dengan mempelajarinya, siswa tidak hanya memahami fakta sejarah, tetapi juga nilai kerukunan dan keterbukaan yang diwariskan nenek moyang.
Penulis jurnal juga menyebutkan bahwa eksistensi komunitas Islam di Gelgel menunjukkan bagaimana proses akulturasi dapat berlangsung tanpa menghilangkan identitas budaya masing-masing. Hal ini menjadi bukti bahwa masyarakat Bali memiliki tradisi menghargai perbedaan sejak masa lampau.
Kini, suasana damai masih terasa ketika berjalan di Desa Gelgel. Masjid dan pura berdiri berdampingan, seakan mengingatkan bahwa sejarah bukan sekadar masa lalu, melainkan cermin nilai-nilai yang terus dijaga hingga hari ini.