Waspada Penipuan Teknologi AI Sedang Marak Lewat Tiruan Suara

Penipuan lewat AI di masa mendatang bisa lewat tiruan wajah
Sumber :
  • Julien Tromeur/unsplash

Lifestyle, VIVA Bali – Dilaporkan dan merujuk pada sumber media internasional, CNN, dunia teknologi tengah dimunculkan oleh sebuah berita dan informasi dari CEO salah satu perusahaan teknologi kecerdasan buatan yakni OpenAI, yaitu Sam Altman, tentang kewaspadaan yang perlu diperhatikan terhadap penipuan yang dapat dimanfaatkan oleh beberapa oknum melalui teknologi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan.

9 Cara Jitu Meningkatkan Bisnis Anda Lewat TikTok

 

 

Generasi Z dan Tantangan Dunia Kerja  Antara Ambisi dan Realita

 

CEO OpenAI membagikan fakta bahwa beberapa lembaga keuangan di masa kini sudah mulai menerapkan sidik suara sebagai salah satu metode keamanan untuk melakukan transaksi dalam jumlah besar. Sidik suara berupa cara untuk mengucapkan beberapa kalimat tertentu saat hendak melakukan transaksi.

Tips Agar Rambut Wangi Sepanjang Hari

 

 

 

Menurutnya, cara transaksi dengan metode ini dapat sangat membahayakan karena teknologi AI dapat meniru suara yang dikeluarkan dari individu tersebut. Ditambah terdapat laporan dari orang tua yang pernah mengalami penipuan secara langsung lewat aplikasi AI yang meniru suara anaknya dengan desakan untuk segera mengirimkan uang kepada sang penipu.

 

 

 

Penipuan tak hanya menyerang warga, tetapi juga pejabat pemerintah di Amerika Serikat. Disampaikan dari sumber CNN tersebut, pernah mendapatkan panggilan dengan tiruan suara Senator Marco Rubio.

 

 

 

Dengan maraknya penipuan lewat teknologi AI di kehidupan yang serba canggih ini, Altman mengingatkan untuk lebih berhati-hati. Meskipun sekarang penipuan hanya lewat tiruan suara, tapi tidak menutup kemungkinan, penipuan akan ditingkatkan lewat video atau FaceTime yang menyerupai wajah seseorang yang bisa sangat mirip hingga sulit dibedakan mana yang asli dan yang palsu.

 

 

 

Sebagai salah satu CEO di teknologi yang banyak digunakan oleh masyarakat modern saat ini, Altman turut merasa khawatir juga akan kemungkinan yang di masa mendatang apabila ada beberapa pihak yang akan memanfaatkan AI dalam serangan terhadap jaringan listrik atau senjata biologi.

 

 

 

Ia juga membagikan, bisa saja di kedepannya terdapat pekerjaan lama yang akan hilang dan muncul pekerjaan baru, atau bahkan orang-orang mungkin tidak memiliki pekerjaan nyata seperti saat ini.-