Tips Menghadapi Tekanan Sosial dari Media Sosial agar Tidak Kehilangan Jati Diri

Media sosial berdampak pada kesehatan mental anak muda
Sumber :
  • https://www.parentmap.com/article/9-tips-help-teen-girls-cope-social-comparison-social-media

Lifestyle, VIVA Bali – Di era digital saat ini, media sosial telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, terutama bagi generasi muda. Kehadirannya memudahkan komunikasi, memberikan hiburan, hingga menjadi ruang berekspresi. Namun di balik manfaatnya, media sosial juga menghadirkan tekanan sosial tersendiri yang tidak selalu disadari penggunanya.

Bukan Sekadar Gaya, Ini Fungsi Penting Sarung Tangan Motor

 

 

Kenapa Kamu Harus Olahraga Saat Sedikit Lapar, Bukan Setelah Kenyang?

 

Banyak anak muda merasa harus tampil sempurna, mengikuti tren, dan menunjukkan pencapaian agar tidak tertinggal dari lingkungan sekitarnya. Standar hidup yang ditampilkan di media sosial, seperti karier sukses di usia muda, gaya hidup mewah, atau penampilan ideal, sering kali menciptakan perasaan tidak cukup baik atau bahkan kegelisahan sosial.

Digital Anxiety, Gelisah Saat HP Tak di Tangan

 

 

 

Agar tidak terjebak dalam tekanan sosial yang merugikan, berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan:

 

 

 

1. Batasi Waktu di Media Sosial

 

Menghabiskan terlalu banyak waktu di media sosial bisa memperbesar ekspektasi yang tidak realistis. Gunakan fitur screen time atau tetapkan waktu khusus untuk membuka platform tertentu.

 

 

 

2. Pilih Konten yang Positif dan Membangun

 

Alih-alih mengikuti akun yang membuat diri merasa tertinggal, lebih baik ikuti konten edukatif, inspiratif, atau kreatif yang membantu pengembangan diri.

 

 

 

3. Sadari bahwa Media Sosial Tidak Sepenuhnya Nyata

 

Perlu diingat bahwa apa yang terlihat di media sosial bukanlah cerminan utuh kehidupan seseorang. Banyak hal yang dikurasi dan ditampilkan hanya bagian baiknya saja.

 

 

 

4. Fokus pada Perjalanan Pribadi

 

Bandingkan diri dengan versi diri sendiri di masa lalu, bukan dengan orang lain. Menghargai proses dan pencapaian pribadi akan membangun rasa percaya diri.

 

 

 

5. Luangkan Waktu untuk Kegiatan Offline

 

Aktivitas seperti membaca, menulis jurnal, berolahraga, atau sekadar berbincang dengan orang terdekat bisa membantu menyeimbangkan kesehatan mental.

 

 

 

6. Istirahat dari Media Sosial Jika Diperlukan

 

Detoks digital bisa menjadi solusi jika merasa terlalu jenuh. Istirahat sejenak dari media sosial dapat membantu memulihkan fokus dan perasaan.

 

 

 

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) juga mengingatkan pentingnya literasi digital yang sehat, termasuk membangun kesadaran kritis terhadap informasi dan ekspektasi yang berkembang di dunia maya. Generasi muda diharapkan tidak hanya menjadi pengguna aktif, tetapi juga pengguna yang bijak dalam menghadapi tekanan sosial dari media sosial.