Anti Mainstream, Ketika Musisi Muda Memilih Jalur Musik Vintage
- https://www.istockphoto.com/en/photo/keep-calm-and-let-the-music-play-on-gm489085069-39961770
Lifestyle, VIVA Bali – Semakin banyak penyanyi dan band baru yang menolak suara musik kekinian dan justru mengusung musik vintage, seringkali sebagai bentuk "revival" genre-genre lama. Fenomena ini menunjukkan adanya siklus dalam tren musik, di mana seniman menemukan inspirasi dari era sebelumnya untuk menciptakan sesuatu yang terasa segar dan berbeda di tengah dominasi genre populer saat ini.
Beberapa contoh tren dan band yang mengusung musik vintage di era sekarang:
1. Kebangkitan Heavy Metal Tradisional (New Wave of Traditional Heavy Metal - NWOTHM): Banyak band baru yang secara aktif merangkul estetika dan suara heavy metal tahun 1980-an. Mereka mengambil inspirasi dari band-band klasik seperti Iron Maiden dan Judas Priest, menciptakan musik dengan riff "galloping", vokal yang kuat, dan lirik berbasis fantasi. Beberapa band terkemuka dalam gerakan ini meliputi:
Eternal Champion: Dikenal dengan album "Ravening Iron" yang menghadirkan narasi epik dan vokal melambung.
Haunt: Menangkap semangat tahun 80-an dengan suara yang dipoles namun otentik.
Night Demon: Memadukan pengaruh NWOBHM dengan estetika gelap dan teatrikal.
Visigoth: Terkenal dengan riff cepat, vokal yang kuat, dan lirik fantasi.
2. Revival Rock Klasik: Ada sejumlah band yang dengan sengaja menghadirkan kembali suara rock klasik dari tahun 60-an dan 70-an, dengan fokus pada suara gitar yang gritty dan kehadiran panggung yang energik.
Greta Van Fleet: Seringkali dibandingkan dengan Led Zeppelin karena vokal Josh Kiszka yang melengking dan gaya musik rock bluesy mereka. Meskipun kontroversial, mereka telah berhasil menarik perhatian besar.
Dirty Honey: Membuat sejarah sebagai band tanpa label pertama yang mencapai No. 1 di tangga lagu Rock. Mereka memiliki pendekatan DIY dan mengusung suara rock 'n' roll yang otentik.
Rival Sons: Telah lama membawa obor rock 'n' roll sejak terbentuk pada tahun 2009 dan dikenal karena memiliki sikap dan estetika band rock vintage dari tahun 1970-an.
3. Kebangkitan Synthpop dan Suara 80-an: Genre synthpop, yang muncul pada akhir 1970-an dan mencapai puncaknya di tahun 1980-an, juga mengalami kebangkitan di tahun 2020-an. Artis-artis baru dan bahkan beberapa artis mainstream mengintegrasikan elemen synthpop ke dalam musik mereka, memanfaatkan daya tarik nostalgia estetika 80-an.
Pada akhirnya, fenomena ini menunjukkan bahwa musik vintage bukan sekadar nostalgia sesaat, melainkan sebuah pernyataan artistik dari musisi muda yang berani melawan arus. Mereka membuktikan bahwa keindahan abadi dari suara-suara masa lalu masih relevan dan mampu beresonansi kuat di telinga pendengar masa kini, membuka lembaran baru dalam evolusi dunia musik.