Era Disrupsi Musik, Menelisik Penyebab Kemerosotan Industri Tanah Air Pasca 2000
- https://www.freepik.com/free-photo/18799309.htm
4. Pola Konsumsi Masyarakat: Pergeseran preferensi masyarakat dari membeli fisik (CD/kaset) ke digital, dan kemudian ke streaming gratis atau berlangganan, juga memengaruhi pendapatan. Ini bukan "penurunan" kualitas musik, melainkan perubahan cara musik dikonsumsi.
Perlu dicatat bahwa istilah "penurunan" bisa sangat subjektif. Dari sisi kualitas artistik, banyak musisi Indonesia yang terus berkarya dengan kualitas tinggi. Dari sisi popularitas, ada genre atau artis tertentu yang mungkin mengalami pasang surut. Dari sisi industri, tantangan terbesar adalah adaptasi terhadap model bisnis baru dan penanggulangan pembajakan.
Meskipun sulit menemukan pernyataan eksplisit tentang "penurunan musik Indonesia", website pemerintah seringkali membahas upaya-upaya untuk mengembangkan industri musik dan ekonomi kreatif, yang secara implisit menunjukkan adanya tantangan atau area yang perlu ditingkatkan.
Kesimpulan
Sejak tahun 2000-an, industri musik Indonesia mengalami transformasi signifikan alih-alih penurunan mutlak. Tantangan utama berasal dari masifnya pembajakan dan keharusan adaptasi terhadap model bisnis digital. Pemerintah, melalui DJKI dan Kemenparekraf, aktif berupaya mengatasi isu-isu ini demi mendukung keberlanjutan industri musik nasional.