Bukan Sekedar Cinta, Begini Kunci Keharmonisan Rumah Tangga Menurut Ahli

Menciptakan suasana bahagia dalam rumah tangga
Sumber :
  • https://www.freepik.com/free-photo/couple-assembling-diy-chair-from-scratch_17431027.htm

Lifestyle, VIVA Bali – Setiap pasangan mendambakan kehidupan rumah tangga yang penuh kehangatan, pengertian, dan kebahagiaan abadi. Impian untuk membangun keluarga yang harmonis dan langgeng adalah tujuan yang mulia.

Mengapa Bali Menggunung Sampah? Sebuah Krisis di Balik Keindahan

Namun realitanya, perjalanan berumah tangga seringkali diwarnai berbagai dinamika dan tantangan yang tak terduga. Pertanyaannya, bagaimana caranya agar bahtera rumah tangga tetap berlayar mulus di tengah ombak kehidupan? Dilansir dari Haibunda dalam perjalanan pernikahan, tak jarang suami dan istri dihadapkan pada beragam persoalan yang bisa memicu konflik.

Gesekan ini seringkali bermula dari hal-hal yang tampak sederhana, seperti perbedaan pandangan dalam rutinitas sehari-hari, cara berbagi tugas rumah tangga, metode pengasuhan anak, pengelolaan waktu, bahkan hingga urusan keuangan. Berikut langkah awal yang bisa diterapkan setiap pasangan untuk menjaga keutuhan serta kebahagiaan hubungan mereka.

1. Saling Menerima Kekuatan dan Kelemahan

Bagaimana Jurnal Mengubah Cara Pandang Hidupmu

Salah satu fondasi utama dalam hubungan yang langgeng adalah penerimaan mutlak terhadap pasangan. Setiap individu dibentuk dengan keunikan masing-masing, membawa serta kekuatan yang patut dihargai dan kelemahan yang membutuhkan pemakluman. Penting bagi setiap pihak untuk dapat menerima dan memahami kekuatan serta kelemahan satu sama lain tanpa syarat. Dengan landasan penerimaan ini, toleransi akan tumbuh subur, meminimalkan potensi gesekan, dan menguatkan ikatan emosional.

2. Menjaga Komunikasi Positif

Komunikasi merupakan urat nadi vital dalam setiap rumah tangga. Tiara Puspita dengan tegas menekankan esensi menjaga komunikasi yang positif. Hal ini berarti berinteraksi secara terbuka, jujur, dan selalu mencari cara paling efektif untuk menyampaikan pikiran, perasaan, maupun kebutuhan. Hindari bentuk komunikasi yang agresif, pasif-agresif, atau bahkan menghakimi, karena justru hal tersebut dapat merusak jalinan hubungan yang telah dibangun.

Halaman Selanjutnya
img_title
Ubah Overthinking Jadi Produktif, Emang Bisa?