Pizza Amerika vs Pizza Italia, Mana yang Asli dan Mana yang Inovasi?

Seorang wanita sedang memegang sepotong pizza Margherita
Sumber :
  • https://www.istockphoto.com Link: https://www.istockphoto.com/id/foto/gambar-close-up-wanita-yang-tidak-dikenali-memegang-sepotong-pizza-margherita-yang-gm2161243253-581700378

Kuliner, VIVA Bali – Pizza, hidangan yang dicintai di seluruh dunia, memiliki dua aliran utama yang sering diperdebatkan: pizza Italia klasik dan pizza Amerika yang lebih modern. Namun, perdebatan yang lebih dalam muncul: mana yang merupakan bentuk asli, dan mana yang merupakan inovasi? Untuk menjawabnya, kita perlu menelusuri sejarah dan evolusi pizza dari akarnya di Italia hingga perkembangannya di Amerika Serikat.

5 Ide Jualan Makanan untuk Datangkan Cuan dengan Modal Kecil

 

Akarnya di Italia: Kelahiran Pizza Sejati

Pizza, dalam bentuk yang kita kenal sekarang, memiliki asal-usul yang tak terbantahkan di  Naples, Italia. Awalnya, hidangan sederhana ini adalah makanan kaum miskin, berupa roti pipih yang diberi topping sederhana seperti tomat, minyak zaitun, dan bawang putih. Tidak ada catatan pasti mengenai kapan pizza pertama kali dibuat, tetapi popularitasnya mulai meroket pada abad ke-18 dan ke-19 di kalangan masyarakat Naples.

Rahasia Membuat Tempura Renyah ala Restoran Jepang

Salah satu momen penting dalam sejarah pizza adalah ketika Raja Umberto I dan Ratu Margherita berkunjung ke Naples pada tahun 1889. Konon, seorang pembuat pizza lokal bernama Raffaele Esposito menciptakan tiga jenis pizza untuk mereka. Pizza yang paling disukai Ratu adalah yang memiliki warna bendera Italia: merah (tomat), putih (mozzarella), dan hijau (daun basil). Pizza ini kemudian diberi nama Pizza Margherita, dan hingga kini menjadi standar emas pizza Neapolitan.

Pizza Neapolitan sejati memiliki ciri khas yang sangat spesifik dan bahkan dilindungi oleh status "Traditional Speciality Guaranteed" (TSG) oleh Uni Eropa. Adonan harus dibuat dari tepung terigu, air, ragi, dan garam. Pemanggangan dilakukan dalam oven kayu bersuhu sangat tinggi (sekitar 485°C atau 905°F) selama tidak lebih dari 60-90 detik. Hasilnya adalah kerak yang lembut, kenyal, dan sedikit gosong di beberapa bagian (dikenal sebagai leopard spotting), dengan topping minimalis namun berkualitas tinggi. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pizza Italia, khususnya Pizza Neapolitan, adalah bentuk asli dari pizza.

5 Menu Real Food dari Makanan Nusantara

 

Revolusi Pizza di Amerika: Inovasi dan Adaptasi

Ketika imigran Italia mulai berdatangan ke Amerika Serikat pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, mereka membawa serta resep-resep dan tradisi kuliner mereka, termasuk pizza. Pizza pertama kali populer di komunitas imigran Italia di kota-kota besar seperti New York, Chicago, dan Boston.

Namun, di Amerika, pizza mulai mengalami transformasi signifikan. Ketersediaan bahan, selera lokal, dan semangat inovasi Amerika membentuk variasi pizza yang sangat berbeda dari versi Italia aslinya. Beberapa inovasi utama meliputi:

Peningkatan Topping: Sementara pizza Italia sangat mengutamakan kesederhanaan dan kualitas bahan, pizza Amerika mulai bereksperimen dengan berbagai topping yang lebih melimpah, seperti pepperoni, sosis, jamur, paprika, bawang, zaitun, dan bahkan nanas (yang memicu perdebatan sengit!).

Berbagai Gaya Adonan: Di Amerika, muncul berbagai gaya adonan yang berbeda. Chicago dikenal dengan Deep Dish Pizza-nya yang tebal dan memiliki pinggiran yang tinggi, mirip pai. New York terkenal dengan New York-style pizza yang tipis, dapat dilipat, dan sering dijual per potong. Ada juga gaya lain seperti Detroit-style (berbentuk persegi panjang dengan keju karamel di pinggirnya) dan California-style (dikenal dengan topping yang lebih gourmet dan tidak konvensional).

Oven yang Berbeda: Restoran pizza di Amerika sering menggunakan oven konveyor atau oven dek yang suhunya mungkin tidak setinggi oven kayu tradisional Italia, menghasilkan tekstur kerak yang berbeda. Dengan demikian, pizza Amerika adalah inovasi yang lahir dari adaptasi dan eksperimen terhadap resep asli Italia, disesuaikan dengan selera dan ketersediaan bahan di Amerika Serikat.

 

Kesimpulan: Dua Entitas yang Berbeda Namun Saling Melengkapi

Pada akhirnya, baik pizza Italia maupun pizza Amerika memiliki tempatnya sendiri dalam dunia kuliner. Pizza Italia, terutama Neapolitan, mewakili kemurnian, tradisi, dan warisan sejarah yang kaya. Ini adalah bentuk asli, sebuah mahakarya kesederhanaan yang mengekspresikan kualitas bahan-bahan terbaik.

Di sisi lain, pizza Amerika adalah perayaan inovasi, adaptasi, dan keberanian untuk bereksperimen. Ia telah mengambil konsep dasar pizza dan mengembangkannya menjadi berbagai bentuk dan rasa yang sesuai dengan selera yang beragam.

Jadi, untuk menjawab pertanyaan, pizza Italia adalah nama yang asli, yang merupakan cikal bakal hidangan ini. Sementara itu, pizza Amerika adalah inovasi yang telah mengembangkan dan memperluas definisi pizza ke dalam spektrum yang lebih luas. Keduanya menawarkan pengalaman kuliner yang unik dan lezat, membuktikan bahwa sebuah ide brilian dapat terus berevolusi sambil tetap menghormati akarnya.