Konten Fitness Tiktok Memperburuk Kesehatan Mental? Berikut Faktanya!
- Prostock-Studio/istockphoto
Ilmuwan di bidang sosial, Eva Kemps, memaparkan pandangannya. Dengan ketiadaan sertifikasi dan latar belakang yang dapat dipercayai pada video yang berkenaan dengan kesehatan dan kebugaran tersebut, menandakan popularitas influencer lebih diutamakan, ketimbang keakuratan, kejelasan, serta keamanan informasi yang didapat para pengguna Tiktok terhadap video tersebut.
Timbulnya Pengaruh Seksualisasi dan Objektifikasi pada Tubuh
Pada survei lanjut, muncul persentase angka sejumlah 55,7 persen terhadap perempuan sering dijadikan objek seksual terutama pada bagian tubuh seperti paha dan bokong. Selain itu konten kebugaran tubuh perempuan, kerap mendorong standarisasi seperti, tubuh ideal diartikan memiliki tubuh yang ‘kurus’. Dampak lain yang timbul dari fenomena ini pun memperburuk pandangan para wanita terhadap citra tubuh mereka. Akibatnya, kesehatan mental dan fisik sebagian mereka juga akan terganggu.
Objektifikasi pada seseorang dapat diartikan ketika individu tersebut hanya dipandang dan diberlakukan sebagai alat saja, bukan dilihat sebagai manusia utuh yang memiliki perasaan. Objek seksual pada kasus ini, ketika tubuh wanita atau laki-laki dijadikan sasaran dalam memenuhi fantasi atau imajinasi seksual seseorang.