Jaga Mental, Bangun Generasi Hebat Kesehatan Jiwa Remaja adalah Kunci
- https://thehill.com/policy/healthcare/mental-health/4139267-at-least-half-develop-mental-health-disorders-before-75/
Penting juga bagi remaja untuk memiliki seseorang yang bisa mereka percaya dan ajak bicara. Entah itu orang tua, saudara, guru, sahabat, atau konselor, keberadaan teman bicara dapat sangat membantu dalam meringankan beban psikologis dan memberi pandangan yang lebih jernih terhadap masalah yang dihadapi. Dukungan sosial seperti ini juga terbukti mampu menurunkan risiko depresi dan mencegah pikiran-pikiran negatif yang bisa berujung fatal.
Selain itu, bullying atau perundungan masih menjadi isu yang sering dialami oleh remaja, baik secara fisik, verbal, maupun emosional. Perundungan dapat menyebabkan trauma dan memperburuk kondisi mental korban. Maka, remaja yang mengalami perundungan harus diberi ruang aman untuk berbicara dan diberi akses untuk mendapatkan bantuan dari pihak yang kompeten.
Pada akhirnya, peran orang tua tidak dapat dikesampingkan. Orang tua harus hadir secara aktif dalam kehidupan anak, menciptakan komunikasi terbuka, memberikan perhatian, serta memberi dukungan emosional yang konsisten. Sekolah dan masyarakat juga perlu turut serta dalam menciptakan lingkungan yang inklusif dan peduli terhadap kesejahteraan mental remaja.
Dengan semakin banyaknya program dari institusi pendidikan dan lembaga nasional maupun global yang mendukung kesehatan mental, penting bagi seluruh pihak untuk tidak menutup mata terhadap isu ini. Membuka ruang dialog, membangun kesadaran, dan mencari bantuan profesional adalah langkah awal dalam memastikan remaja tumbuh sebagai individu yang sehat jiwa dan raganya.