Fenomena FOMO
- https://www.shutterstock.com Link: https://www.shutterstock.com/image-vector/fomo-banner-web-icon-vector-illustration-2529884069
Hubungannya dengan Musik:
Fenomena Fear of Missing Out (FOMO) tidak hanya terbatas pada aktivitas sosial secara umum, tetapi juga dapat memiliki hubungan dengan konsumsi dan pengalaman musik, terutama di era digital dan media sosial. Hubungan ini seringkali muncul dalam konteks:
1. Konser dan Festival Musik: Banyak individu merasa FOMO terhadap konser atau festival musik yang sedang berlangsung atau yang akan datang, terutama jika teman-teman mereka hadir dan membagikan pengalaman di media sosial. Ketakutan akan ketinggalan momen atau penampilan artis favorit dapat mendorong seseorang untuk membeli tiket atau menghadiri acara meskipun di luar kemampuan finansial atau preferensi pribadi.
2. Tren Musik dan Artis: Dengan cepatnya penyebaran informasi di media sosial, ada tekanan untuk selalu up-to-date dengan lagu-lagu terbaru, album yang baru dirilis, atau tren musik yang sedang populer. FOMO bisa muncul dari rasa takut tidak memahami percakapan atau referensi musik yang sedang viral, sehingga mendorong pendengar untuk terus mencari tahu dan mendengarkan.
3. Koleksi Musik atau Merchandise Eksklusif: Bagi penggemar musik, produk eksklusif seperti vinyl edisi terbatas, merchandise artis, atau box set tertentu dapat memicu FOMO. Ada keinginan untuk memiliki barang-barang ini agar tidak merasa tertinggal dari penggemar lain atau kehilangan kesempatan mendapatkan koleksi yang langka.
4. Pengalaman Mendengarkan Musik: Platform streaming musik dan media sosial memungkinkan pengguna untuk berbagi apa yang sedang mereka dengarkan. Hal ini bisa menciptakan FOMO jika seseorang merasa tidak ikut dalam "gelombang" atau pengalaman mendengarkan musik tertentu yang sedang populer di kalangan teman atau komunitasnya.