Rahasia di Balik Bau Hujan yang Membuat Kita Merasa Tenang
- https://www.francoislambert.one/en/blogs/blogue-de-francois/la-senteur-petrichor-un-retour-a-la-nature
Lifestyle, VIVA Bali – Ada sesuatu yang ajaib setiap kali hujan turun. Suara rintik air, langit yang meredup, dan tentu saja bau khas yang muncul sesaat setelah tetesan pertama menyentuh tanah. Banyak orang mengaku merasa tenang atau bahkan bahagia ketika mencium aroma itu. Tapi sebenarnya, dari mana asal bau hujan, dan mengapa ia bisa menimbulkan efek emosional yang begitu kuat?
Aroma khas yang muncul saat hujan disebut petrichor. Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh dua ilmuwan Australia pada tahun 1964, yang menjelaskan bahwa bau tersebut berasal dari senyawa yang dilepaskan oleh tanah kering ketika terkena air. Salah satu senyawa utama yang berperan adalah geosmin, produk dari mikroorganisme tanah yang disebut actinobacteria. Saat hujan menyentuh permukaan tanah, geosmin terangkat ke udara dan menghasilkan aroma khas yang langsung dikenali oleh hidung manusia, bahkan dalam jumlah yang sangat kecil.
Namun menariknya, reaksi kita terhadap bau ini tidak hanya soal kimia. Ada elemen emosional yang kuat. Bau hujan sering dikaitkan dengan kenangan masa kecil, suasana tenang di rumah, atau momen introspektif saat duduk sendiri sambil melihat jendela. Itulah mengapa aroma ini juga bisa memicu perasaan damai, nostalgia, atau bahkan romantis.
Menurut penelitian di bidang psikologi lingkungan, aroma tertentu dapat memengaruhi sistem limbik atau bagian otak yang berkaitan dengan emosi dan ingatan. Jadi, ketika kita mencium bau hujan, otak kita secara otomatis menghubungkannya dengan pengalaman atau perasaan masa lalu. Ini menjelaskan mengapa banyak orang yang merasa lebih relaks atau lebih jernih pikirannya saat hujan turun.
