Grebeg Suro Trowulan, Ritual Sakral Jadi Daya Tarik Wisata Budaya

Tradisi Grebeg Suro
Sumber :
  • https://id.m.wikipedia.org/wiki/Grebeg_Suro

Warisan Budaya yang Menarik Wisatawan

Estetika, Etika dan Spiritualitas Busana Bali

Selain doa bersama dan kirab, Grebeg Suro juga menghadirkan pertunjukan seni tradisional seperti wayang kulit, reog, hingga tari-tarian khas Mojokerto. Perayaan ini menjadi magnet wisata, menghadirkan pengunjung dari berbagai daerah, bahkan mancanegara.

Grebeg Suro tidak hanya berfungsi sebagai ritual, tetapi juga sebagai daya tarik wisata budaya yang memperkenalkan identitas masyarakat Trowulan. Dampak ekonominya pun terasa: kuliner, kerajinan, hingga penginapan lokal ikut berkembang.

Pelestarian di Tengah Modernisasi

Ketika Busana Bangsawan Bali Berjumpa Fashion Barat

Globalisasi sering kali mengikis tradisi lokal, tetapi Grebeg Suro justru beradaptasi. Kini, promosi acara dilakukan melalui media sosial, membuatnya lebih dikenal luas. Tradisi ini menjadi benteng pelestarian budaya sekaligus pengingat identitas di tengah arus globalisasi.

Grebeg Suro lebih dari sekadar ritual tahunan. Tradisi ini mencerminkan syukur, solidaritas, dan identitas masyarakat Trowulan. Di tengah derasnya modernisasi, tradisi ini membuktikan bahwa kearifan lokal bisa bertahan sekaligus menjadi kekuatan untuk masa depan.

Atraksi Bambu Gila, Pertunjukan Mistis dari Tanah Maluku