Lompat Batu Nias, Atraksi Budaya yang Jadi Identitas Bangsa

Lompat Batu (Fahombo) suku Nias.
Sumber :
  • https://budaya-indonesia.org/fahombo

Budaya, VIVA Bali – Pernahkah Anda mendengar tentang tradisi Lompat Batu Nias? Di Desa Bawomataluo, Kabupaten Nias Selatan, tradisi ini bukan hanya atraksi wisata, melainkan simbol ketangkasan, keberanian, sekaligus pemersatu masyarakat. Dilansir dari Jurnal Kolaborasi Resolusi Konflik, Lompat Batu Nias awalnya lahir dari kebutuhan masyarakat untuk melatih pemuda menjadi prajurit perang, tetapi kini bergeser menjadi ikon budaya yang mempererat persaudaraan.

Grebeg Suro Trowulan, Ritual Sakral Jadi Daya Tarik Wisata Budaya

Asal Usul Lompat Batu Nias

Tradisi ini, atau yang disebut fahombo oleh masyarakat lokal, berakar pada sejarah peperangan antarsuku di Nias. Setiap desa membangun benteng pertahanan, sehingga pemuda harus dilatih melompati dinding batu setinggi dua meter. Mereka yang berhasil dianggap dewasa, tangkas, dan siap diangkat menjadi prajurit.

Merayakan Kekayaan Indonesia, Festival Budaya Nusantara

Menariknya, tradisi ini bahkan pernah diabadikan dalam uang kertas seribu rupiah tahun 1992, menegaskan betapa ikoniknya Lompat Batu dalam identitas bangsa Indonesia.

Filosofi dan Nilai Budaya

Seiring berjalannya waktu, Lompat Batu tidak lagi sekadar ujian fisik atau syarat menjadi prajurit. Dilansir dari jurnal yang sama, Lompat Batu kini dipandang sebagai ikon pemersatu masyarakat Nias yang menumbuhkan rasa persaudaraan dan solidaritas antarwarga.

Halaman Selanjutnya
img_title
Tenun Gringsing Bali Warisan Budaya Langka dan Bernilai Tinggi