Tentang Wabah dalam Manuskrip Aceh

Naskah bertumpuk, wabah hilang bentuk
Sumber :
  • https://unsplash.com/id/foto/close-up-tumpukan-kertas-di-atas-meja-KKHs1e2yiwc?utm_content=creditShareLink&utm_medium=referral&utm_source=unsplash

 

Ramu dan Ilmu di Surau Syattariyah Pariangan

Penelitian ini sekaligus membantah anggapan bahwa manuskrip hanyalah kumpulan teks usang tanpa relevansi. Justru, ia menjadi cermin historis tentang bagaimana sebuah masyarakat merespons krisis kesehatan dengan bekal ilmu, iman, dan solidaritas.

 

Rajahan Tubuh Dayak, Sejuta Kisah di Balik Tinta Suci

Kini, di tengah upaya pelestarian, para peneliti berusaha mendigitalisasi naskah-naskah tersebut agar bisa diakses luas. Lembar-lembar rapuh yang pernah nyaris terlupakan kembali hidup, memberi pelajaran bahwa perjuangan melawan wabah adalah bagian dari sejarah panjang manusia.

 

Telingaan Aruu, Warisan Berharga, Identitas Perempuan Dayak Kayaan

Seperti yang disimpulkan penelitian tersebut, manuskrip Aceh adalah saksi bisu bahwa masyarakat masa lalu tidak pasrah pada penyakit. Mereka berjuang dengan caranya sendiri dan meninggalkan pesan untuk generasi kini. Baik ilmu, iman, dan kebersamaan selalu menjadi kunci dalam menghadapi krisis.