Arifnya Budaya Tutur Bajo di Hadapan Gelung Lautan
- https://unsplash.com/id/foto/seorang-pria-menyelam-ke-air-dari-dermaga-WneQBvuPaJY?utm_content=creditShareLink&utm_medium=referral&utm_source=unsplash
Selain soal ekologis, sastra lisan Bajo juga sarat dengan nilai spiritual. Banyak mantra atau nyanyian yang mengandung doa dan keyakinan akan perlindungan Ilahi selama melaut. Hal ini memperlihatkan bahwa dalam tradisi Bajo, hubungan manusia dengan alam selalu disertai hubungan dengan Sang Pencipta. Dengan kata lain, kearifan lokal tidak pernah terlepas dari spiritualitas.
Pewarisan yang Mengikat Generasi
Proses pewarisan sastra lisan dilakukan melalui kebiasaan bercerita di ruang-ruang keluarga maupun komunitas. Anak-anak tumbuh dengan mendengarkan kisah orang tua atau kakek-nenek mereka. Peneliti menilai bahwa proses ini bukan hanya transfer pengetahuan, tetapi juga sarana memperkuat ikatan sosial. Dalam sebuah cerita, misalnya, anak-anak belajar tentang kerja sama, kesabaran, hingga keberanian menghadapi tantangan di laut.