Grebeg Tengger Tirto Aji, Ritual Adat Masyarakat Tengger Menyambut Hari Besar Yadya Kasada di Malang

Pesona budaya Tengger terpancar dalam Adat Grebeg Tirto Aji
Sumber :
  • https://www.instagram.com/p/BhflNfKjSf7/?igsh=cGx2bXVlbHI4cHlj

Budaya, VIVA Bali –Malang memiliki tradisi budaya yang unik dan penuh makna, yaitu Grebeg Tengger Tirto Aji. Ritual adat ini dilaksanakan oleh masyarakat adat Tengger sebagai bagian dari rangkaian peringatan hari besar Yadya Kasada yang jatuh setiap tanggal 14 bulan Kasada menurut kalender Jawa Tengger yang dilansir dari indonesia.org dan  labirutour.com. Meskipun sudah lama dilakukan, upacara ini baru mulai dikenal luas sejak tahun 2013.

Arifnya Budaya Tutur Bajo di Hadapan Gelung Lautan

Grebeg Tirto Aji merupakan prosesi pengambilan air suci dan persembahan hasil bumi yang dilaksanakan di Pemandian Mendit dan Pendopo Pemerintah Kabupaten Malang. Ritual ini menjadi simbol rasa syukur masyarakat Tengger atas hasil panen yang melimpah dan permohonan keberkahan untuk masa tanam berikutnya.

Prosesi Grebeg Tirto Aji dimulai dengan kirab jampana berisi berbagai macam buah dan sayuran hasil panen yang diarak menuju pendopo Pemkab Malang. Kirab ini menjadi simbol persembahan hasil bumi sekaligus ungkapan syukur masyarakat Tengger (labirutour.com). Setelah kirab, dilanjutkan dengan persembahan Tari Tujuh Bidadari yang dipentaskan di Sendang Widodaren Wendit. Tari ini melambangkan pengambilan air suci yang menjadi inti dari ritual tersebut.

Menguak Makna Tiwah, Upacara Kematian Agung Suku Dayak Ngaju

Pada puncak acara dilansir dari indonesia.org dan labirutour.com, Bupati Malang mengambil air suci yang kemudian dibagikan kepada warga, disaksikan langsung oleh ketua adat Suku Tengger. Ritual ini diakhiri dengan prosesi syukuran dan pembacaan doa bersama untuk memohon keberkahan dan perlindungan bagi seluruh masyarakat. Momen paling meriah terjadi saat warga berebut jampana berisi buah, sayuran, dan nasi tumpeng yang dibagikan. Tradisi ini tidak hanya menjadi simbol kebersamaan dan berbagi hasil bumi, tetapi juga menambah kehangatan dan semangat komunitas dari berbagai usia.

Grebeg Tirto Aji memiliki nilai spiritual yang tinggi sebagai wujud rasa syukur kepada Sang Pencipta dan mempererat solidaritas sosial antarwarga. Selain itu, upacara ini juga memberikan dampak positif secara ekonomi dan pariwisata. Dengan menarik wisatawan domestik maupun mancanegara, Grebeg Tirto Aji membantu meningkatkan perekonomian masyarakat lokal, khususnya para pedagang dan pelaku usaha pariwisata di Kabupaten Malang.

Maccera Tappareng, Ritual Tahunan Masyarakat Bugis di Danau Tempe

Untuk menjaga kelestarian dan memperluas pengenalan Grebeg Tirto Aji, peran aktif pemerintah dan masyarakat sangat diperlukan. Dukungan berupa promosi budaya, penyediaan fasilitas, dan pelibatan generasi muda akan memastikan tradisi ini terus hidup dan berkembang sebagai warisan budaya yang berharga.