Unan-Unan (Mayu Bumi), Ritual Lima Tahunan Suku Tengger untuk Menyucikan Desa
Selasa, 16 September 2025 - 08:56 WIB
Sumber :
- https://www.instagram.com/p/BqrcnMcAPXa/?img_index=1&igsh=ZnR2cXBpNWY0eTNi
3. Arak-arakan Sesaji
Kepala dan kulit kerbau yang telah dihias, bersama aneka sesaji seperti nasi, jajanan, buah, kemenyan, dan tumbuhan, diarak menuju Sanggar Pamujan, tempat pelaksanaan inti ritual.
4. Doa dan Mantra
Pandita atau dukun adat memimpin doa dengan melantunkan mantra yang dimulai dengan kalimat “Hong Pukulun” dan ditutup dengan “Pinika Pukulun”. Mantra berisi permohonan agar manusia terbebas dari bencana, mendapat keselamatan, dan leluhur diberi ketenangan di Nirwana.
5. Penutup Ritual
Kepala kerbau dikuburkan di area sanggar sebagai simbol penyucian dan pengorbanan. Dagingnya dibagikan kepada warga untuk diletakkan di lahan pertanian masing-masing agar tanah menjadi subur dan panen melimpah.
Halaman Selanjutnya
Bagi masyarakat Tengger, Unan-unan adalah tradisi luhur yang mempererat kebersamaan dan menegaskan hubungan harmonis dengan alam. Ritual ini juga menjadi warisan penting yang wajib dilestarikan generasi muda, bukan hanya karena nilainya yang sakral, tetapi juga sebagai identitas budaya yang memperkaya khazanah kearifan lokal Nusantara.