Menyelami Pertunjukan Pasola, Tradisi Paling Spektakuler Di Sumba

Budaya, VIVA Bali – Di ujung timur Nusa Tenggara Timur, terbentanglah Sumba, sebuah pulau yang menyimpan kekayaan budaya tak ternilai. Salah satu permata paling berharga dari khazanah budayanya adalah Pasola, sebuah festival adat yang bukan sekadar pertunjukan, melainkan sebuah manifestasi dari keyakinan, sejarah, dan spiritualitas masyarakat Sumba. Dikutip dari laman indonesiajuara.asia, Tradisi Pasola merupakan simbol perjuangan, keberanian, dan doa yang dipanjatkan untuk kesuburan tanah serta keselamatan seluruh masyarakat.

Pasola berasal dari kata "pasola" atau "hola" yang berarti sejenis lembing kayu yang digunakan dalam permainan. Tradisi ini merupakan bagian dari rangkaian upacara adat Nyale, atau cacing laut, yang dipercaya membawa berkah kesuburan. Ritual ini biasanya diadakan setahun sekali, di bulan Februari atau Maret, di empat wilayah di Sumba Barat dan Sumba Barat Daya.

Lebih Dari Sekedar Pertarungan

Meskipun terlihat seperti "perang" dengan para penunggang kuda yang saling melempar lembing, Pasola sejatinya adalah sebuah ritual rekonsiliasi. Masyarakat Sumba percaya bahwa darah yang tertumpah dalam permainan ini akan menyuburkan tanah, membawa panen melimpah, dan menjamin kesejahteraan bagi seluruh masyarakat. Lembing yang dilemparkan bukanlah untuk mencederai, melainkan simbol dari perjuangan, keberanian, dan semangat sportivitas yang tinggi.

Puncak dari tradisi ini adalah ketika dua kelompok penunggang kuda dari desa yang berbeda, dengan pakaian adat lengkap, saling berhadapan di sebuah padang luas. Gemuruh suara sorak-sorai penonton mengiringi setiap gerakan kuda yang lincah dan penunggangnya yang cekatan. Mereka bergerak cepat, menghindari lemparan lembing lawan, sekaligus mencoba melempar lembing mereka sendiri. Suasana menjadi sangat hidup, penuh gairah, dan menggetarkan.

Jejak Sejarah Dan Kebanggaan Budaya

Pasola bukan hanya atraksi turis, melainkan cerminan dari identitas masyarakat Sumba. Tradisi ini telah diwariskan secara turun-temurun, menjaga nilai-nilai luhur seperti keberanian, kejujuran, dan solidaritas. Kuda-kuda yang digunakan pun bukan sembarang kuda. Mereka adalah kuda-kuda pilihan, dilatih secara khusus, dan menjadi bagian integral dari identitas dan kebanggaan pemiliknya.

Halaman Selanjutnya

Para wisatawan yang beruntung menyaksikan Pasola tidak hanya melihat sebuah pertunjukan, tetapi juga merasakan denyut nadi kehidupan masyarakat Sumba yang masih erat terikat dengan adat dan alam. Mereka akan dibawa ke dalam sebuah dunia di mana batas antara masa lalu dan masa kini terasa kabur, sebuah dunia di mana kuda, manusia, dan roh leluhur bersatu dalam sebuah tarian ritual yang memukau.