Grebeg Suran Baturraden Tradisi Banyumas yang Sarat Makna dan Warisan Leluhur

Kebersamaan warga Banyumas dalam tradisi Grebeg Sura.
Sumber :
  • https://unsplash.com/photos/photo-of-people-eating-rice-sedJnjrUMM8

Tradisi, VIVA Bali –Setiap memasuki bulan Sura dalam kalender Jawa, masyarakat Banyumas, khususnya di kawasan Baturraden, rutin menggelar Grebeg Suran. Upacara adat ini merupakan bentuk rasa syukur atas anugerah hasil bumi sekaligus doa agar terhindar dari bencana. Lebih dari sekadar ritual, Grebeg Suran kini berkembang menjadi pesta budaya dan daya tarik wisata yang ditunggu-tunggu.

Maudu Lompoa, Perayaan Maulid Nabi yang Penuh Warna di Sulawesi Selatan

Tradisi Grebeg Suran diyakini sebagai bentuk ruwat bumi atau pembersihan alam, yang diwariskan turun-temurun oleh masyarakat Jawa di lereng Gunung Slamet. Menurut catatan budaya, upacara ini erat kaitannya dengan spiritualitas masyarakat Banyumas, karena menjadi sarana menjaga harmoni antara manusia, alam, dan Sang Pencipta.

Grebeg Suran Baturraden biasanya dimulai dengan arak-arakan dari Wanawisata menuju Lokawisata Baturraden. Ribuan warga dan wisatawan mengikuti prosesi yang menampilkan gunungan hasil bumi, tenong, serta tumpeng berbagai bentuk seperti tumpeng robyong dan tumpeng triwarna.

Ma’nene, Tradisi Toraja yang Menghidupkan Ikatan dengan Leluhur

baturraden.net menjelaskan bahwa Arak-arakan dimeriahkan musik tradisional Banyumas, seperti kentongan dan hadrah, serta barisan kesenian rakyat. Dikutip dari visitjawatengah.jatengprov.go.id, Beberapa desa sekitar Baturraden ikut serta membawa hasil bumi mereka yang menegaskan semangat kebersamaan dalam ritual ini.

Lebih dari sekadar hiburan, Grebeg Suran sarat dengan pesan moral. Ritual ini mengingatkan masyarakat untuk selalu bersyukur, hidup selaras dengan alam, dan menjaga persaudaraan. Selain itu, tradisi ini juga mengajarkan nilai tolak bala, yakni permohonan keselamatan agar masyarakat terhindar dari malapetaka.

Tabuik Pariaman, Tradisi Unik Peringatan Asyura di Tanah Minang

Dilansir dari visitcentraljava.com, setelah doa bersama dipanjatkan oleh tokoh adat, prosesi dilanjutkan dengan perebutan gunungan. Warga dan pengunjung berebut sayur, buah, dan palawija dari gunungan yang dipercaya membawa berkah serta keberuntungan. Suasana meriah ini menjadi momen paling ditunggu, karena merefleksikan semangat berbagi dan kebersamaan.

Kini, Grebeg Suran tak hanya menjadi agenda adat, tetapi juga bagian dari kalender pariwisata Kabupaten Banyumas. Pemerintah daerah menjadikannya ajang promosi budaya lokal sekaligus magnet wisata yang menggabungkan pesona alam Baturraden dengan kekayaan tradisi masyarakatnya. Tidak heran jika setiap penyelenggaraan, ribuan wisatawan turut hadir menyaksikan kemeriahan festival ini.