Entas-Entas Upacara Kematian Suku Tengger, Ritual Sakral untuk Jiwa yang Telah Pergi

Ritual sakral Suku Tengger. Sumber
Sumber :
  • https://etnis.id/featured/entas-entas-ritual-menyempurnakan-arwah-dari-suku-tengger/

Tradisi, VIVA Bali –Suku Tengger, yang mendiami kawasan sekitar Gunung Bromo di Jawa Timur, memiliki kekayaan tradisi dan ritual yang unik, salah satunya adalah upacara kematian yang dikenal sebagai Entas-Entas. Ritual ini bukan sekadar seremoni, melainkan sebuah prosesi spiritual yang mendalam, sarat makna, dan dilakukan dengan penuh penghormatan untuk menghantar jiwa leluhur menuju alam keabadian.

Grebeg Suran Baturraden Tradisi Banyumas yang Sarat Makna dan Warisan Leluhur

Makna dan Tujuan Upacara Entas-Entas

Upacara Entas-Entas merupakan ritual yang sangat penting dalam siklus kehidupan Suku Tengger. Tujuannya adalah untuk membebaskan roh leluhur dari ikatan duniawi, membersihkan jiwa dari segala dosa semasa hidup, dan mempersiapkan perjalanan mereka menuju alam baka dengan tenang. Laman kebudayaan Indonesia, dikutip dari kajian tentang upacara adat, seringkali menjelaskan bahwa upacara ini juga bertujuan untuk menyeimbangkan hubungan antara dunia manusia, alam, dan leluhur. Ritual ini biasanya dilakukan beberapa waktu setelah pemakaman awal, memberikan waktu bagi keluarga untuk mempersiapkan segala keperluan ritual yang melibatkan banyak elemen dan keterlibatan komunitas.

Maudu Lompoa, Perayaan Maulid Nabi yang Penuh Warna di Sulawesi Selatan

Prosesi Upacara Entas-Entas

Upacara Entas-Entas adalah sebuah rangkaian ritual yang kompleks dan melibatkan berbagai tahapan. Laman tips and tricks budaya atau panduan ritual adat seringkali menguraikan prosesnya.

Ma’nene, Tradisi Toraja yang Menghidupkan Ikatan dengan Leluhur

1.      Persiapan Sesajen dan Peralatan: Keluarga yang ditinggalkan akan mempersiapkan berbagai sesajen yang terdiri dari hasil bumi, makanan, pakaian, dan perlengkapan lainnya yang dipercaya akan dibutuhkan oleh leluhur di alam baka.

2.      Prosesi Inti: Ritual inti biasanya meliputi pembacaan doa-doa suci, pembakaran kemenyan, dan persembahan sesajen di tempat-tempat yang dianggap sakral. Terdapat pula prosesi arak-arakan yang dipimpin oleh tokoh adat atau pemuka agama setempat.

Halaman Selanjutnya
img_title