Base Genep, Rahasia Rasa dan Makna Sakral dalam Masakan Bali
- https://foodies.id/the-art-of-base-genep/
Gumi Bali, VIVA Bali – Base Genep atau bumbu tradisional khas Bali yang menjadi inti dari kelezatan berbagai hidangan di Pulau Dewata. Secara harfiah, "base" berarti bumbu dan "genep" berarti lengkap, mencerminkan komposisi bumbu ini yang terdiri dari sekitar 15 jenis rempah-rempah.
Beberapa rempah yang umum digunakan meliputi lengkuas, kunyit, kemiri, jahe, bawang putih, serai, cabai merah, dan jahe aromatik.
Lebih dari sekadar penambah rasa, base genep memiliki makna budaya dan spiritual yang mendalam dalam tradisi Hindu Bali. Bumbu ini telah digunakan selama lebih dari 2.000 tahun, dengan catatan tertulis pertama ditemukan dalam Kitab Lontar.
Namun, asal-usul pastinya tidak terdokumentasi secara jelas karena resep ini diwariskan secara lisan dari generasi ke generasi.
Dalam konteks keagamaan, Base Genep memainkan peran penting dalam upacara dan persembahan tradisional Bali, seperti banten, khususnya dalam elemen Maharya dan Mantiga yang mencakup hidangan dari daging mamalia dan unggas. Setiap rempah dalam base genep melambangkan arah mata angin dan dewa-dewa Hindu.
Jahe yang berwarna gelap melambangkan utara dan Dewa Wisnu. Kencur yang berwarna putih melambangkan timur dan Dewa Iswara. Lengkuas melambangkan selatan dan Dewa Brahma. Serta kunyit yang berwarna kuning melambangkan barat dan Dewa Mahadewa.
Penggunaan Base Genep sangat luas dalam masakan Bali. Sebagai bumbu dasar, ia digunakan dalam berbagai hidangan seperti sayuran, kari, dan sup. Untuk mengeluarkan aroma dan rasa, bumbu ini biasanya ditumis dalam minyak sebelum menambahkan bahan lain.