Lontar Rusak, Ilmu Hilang, Kisah Para ‘Dokter Naskah’ yang Menyelamatkan Warisan Tulisan Bali
Rabu, 2 Juli 2025 - 09:22 WIB
Sumber :
- https://eap.bl.uk/sites/default/files/styles/publicity_image/public/EAP1241%20project%20page_0.jpg?itok=0Rel2A-Q
3. Perubahan Sosial
Generasi muda, lebih akrab dengan smartphone, kurang tertarik mempelajari aksara Bali dan membaca lontar.
4. Risiko Bencana
Kebakaran pura, banjir, hingga gempa dapat merusak koleksi lontar bila penyimpanan tidak memenuhi standar.
Menatap Masa Depan, Kolaborasi dan Inovasi
Untuk memastikan ilmu di lontar hidup terus, diperlukan:
1. Pendidikan Aksara Bali di sekolah dan komunitas, agar makin banyak generasi muda yang mahir membaca lontar.
2. Dana Abadi Pelestarian dari pemerintah dan donatur internasional, khusus untuk konservasi manuskrip.
3. Pengembangan OCR Aksara Bali, sehingga teks lontar bisa dicari dan dianalisis secara digitalmempercepat penelitian lintas disiplin.
Halaman Selanjutnya
Proyek Balinese Wikisource (WikiPustaka), misalnya, telah memulai digitalisasi naskah lontar dan membuka akses terbuka bagi khalayak luas . Ke depan, inisiatif serupa perlu didukung dan diadopsi oleh lebih banyak lembaga.