Warisan Budaya Diantara Jejak Kerbau di Tanah Jembrana
- https://claudiosieberphotography.com/countries/indonesia/makepung-traditional-bull-race-in-bali/
Gumi Bali, VIVA Bali – Makepung adalah balapan kerbau tradisional yang hanya berlangsung di Kabupaten Jembrana, Bali, dan berasal dari kata kepung yang berarti “mengejar”. Pada awalnya, atraksi ini muncul ketika para petani mengisi waktu luang setelah panen, berlomba mengendalikan kerbau yang menarik bajak kayu. Kini balapan tersebut berubah menjadi kompetisi resmi dengan sirkuit di desa seperti Kaliakah dan Melaya, serta diikuti tidak hanya petani tetapi juga masyarakat umum.
Di setiap Minggu pagi sepanjang musim kering—umumnya dari Juli hingga November—beberapa lintasan Makepung dioperasikan, seperti circuit Sangyang Cerik dan Delod Berawah Para joki mengenakan baju batik dan membawa cambuk, sementara kerbau diolah secara khusus dan dihias dengan semua atribut, termasuk bel besar—menjadikan momen sebelum balap seperti fashion show kerbau .
Kecepatan luar biasa kerbau balap yang dapat mencapai puluhan kilometer per jam ini tak lepas dari pengolahan fisik hewan dan strategi joki untuk menjaga jarak aman—biasanya 10 meter antar tim—karena tidak ada sistem menyalip seperti balapan modern . Kejuaraan seperti Governor’s Cup dan Regent’s Cup menyedot ribuan penonton dan memberikan kesempatan ekonomi bagi petani, baik dalam pengemasan olahraga maupun budaya
Selain ajang adu cepat, Makepung menjadi wujud gotong royong dan persatuan masyarakat setempat. Festival seperti Makepung Lampit yang digelar di sawah berlumpur menekankan kolaborasi petani saat memperkuat nilai solidaritas Banjar Kaja Dinas Pariwisata Jembrana turut menyokong event ini sebagai atraksi budaya dan sumber pendapatan masyarakat lokal