Gasing Bali, Warisan Mainan Tradisional yang Terus Berputar
- https://gasingindonesia.wordpress.com/2009/02/23/gasing-bali/
Bertahan di Tengah Serbuan Gadget
Di era serba digital, permainan seperti gasing memang mulai tergeser. Anak-anak kini lebih sering sibuk dengan layar dibanding bermain di luar. Tapi untungnya, masih banyak sekolah, komunitas budaya, dan pemerintah desa yang mulai menghidupkan kembali permainan tradisional Bali, termasuk gasing.
Beberapa desa menggelar lomba gasing saat upacara adat atau hari besar. Tak hanya anak-anak, orang dewasa pun ikut ambil bagian—sekadar bernostalgia atau ingin menunjukkan bahwa mereka masih jago. Bahkan ada pelatihan membuat dan memainkan gasing untuk pelajar, agar tradisi ini tak hilang ditelan zaman.
Wisata Budaya Lewat Gasing
Yang menarik, gasing kini juga dilirik sebagai bagian dari atraksi wisata budaya. Beberapa desa wisata di Bali menyisipkan sesi “belajar main gasing” dalam paket tur mereka. Turis asing pun antusias mencoba—terkadang gagal di awal, tapi tetap senang karena merasakan budaya lokal secara langsung.
Kegiatan seperti ini membuka peluang besar. Selain melestarikan budaya, juga menjadi cara menumbuhkan ekonomi lokal. Bayangkan jika gasing bukan hanya jadi tontonan, tapi juga pengalaman interaktif untuk wisatawan yang haus akan hal-hal autentik dari Bali.