6 Rekomendasi Wisata Morotai, Jelajahi Keindahan Alam di Maluku Utara
- https://www.instagram.com/p/CrxPPOOhivz/?igsh=bmJ4czMybGxjcXll
Wisata, VIVA Bali –Pulau Morotai di Maluku Utara dikenal sebagai mutiara di bibir Pasifik. Destinasi ini menyimpan pesona bahari sekaligus jejak sejarah yang memikat wisatawan domestik maupun mancanegara. Mulai dari hamparan pasir putih Pulau Dodola hingga peninggalan Perang Dunia II, Morotai menawarkan pengalaman tak terlupakan bagi para penjelajah.
Pulau Dodola
Pulau Dodola menjadi ikon wisata utama di Morotai. Dikenal sebagai mutiara di bibir Pasifik, pulau ini memikat dengan hamparan pasir putih yang menghubungkan dua pulau, yakni Dodola Besar dan Dodola Kecil. Saat air pasang, keduanya tampak menyatu, sementara pada air surut akan terlihat jalan pasir yang memanjang di antara keduanya.
Air laut sejernih kristal, ombak yang tenang, serta langit biru menciptakan suasana romantis, terutama bagi pasangan yang ingin menikmati waktu bersama. Pemandangan eksotis ini membuat Pulau Dodola selalu masuk dalam daftar wajib kunjung para wisatawan.
Museum Perang Dunia II dan Trikora
Morotai juga menyimpan jejak sejarah yang mendalam. Museum Perang Dunia II di Kota Daruba memamerkan koleksi peninggalan pasukan Sekutu yang dulu menjadikan Morotai sebagai pangkalan militer. Wisatawan mancanegara, khususnya dari Amerika dan Australia, kerap berkunjung untuk mencari jejak leluhur mereka di museum ini.
Selain itu, Museum Trikora mengenang perjuangan pasukan Indonesia dalam operasi pembebasan Irian Jaya. Bagi penggemar sejarah, kunjungan ke dua museum ini menjadi pengalaman yang memperkaya wawasan tentang peran strategis Morotai di masa lampau.
Air Kaca
Air Kaca adalah destinasi unik yang menawarkan ketenangan alam dan kisah sejarah. Pada masa Perang Dunia II, mata air ini menjadi sumber air penting bagi pasukan Amerika Serikat. Konon, Jenderal Douglas MacArthur kerap mandi di sini dan mempercayai bahwa airnya mampu memberinya kejernihan berpikir dalam mengambil keputusan perang.
Air Kaca yang sejernih kaca memungkinkan pengunjung melihat benda kecil seperti jarum di dasar air. Meskipun kejernihannya kini berkurang, tempat ini tetap menjadi favorit wisatawan yang ingin menikmati suasana alami sekaligus mengenang cerita masa lalu.
Tanjung Gorango yang terletak di antara Desa Gorua dan Korago menghadirkan pemandangan laut biru yang memukau. Hamparan pasir putih dan lanskap yang masih alami menjadikan lokasi ini pilihan tepat bagi pencinta fotografi dan wisata alam.
Perjalanan dari Kota Daruba ke Tanjung Gorango memakan waktu sekitar tiga jam. Fasilitas wisata belum tersedia, sehingga pengunjung disarankan membawa bekal sendiri. Meski aksesnya cukup menantang, keindahan Tanjung Gorango akan menghapus lelah perjalanan begitu Anda tiba.
Air Terjun Bunga Kokota
Air Terjun Bunga Kokota di Desa Mira menawarkan suasana asri dengan aliran air yang menyegarkan. Terdapat beberapa titik air terjun dengan ketinggian bervariasi, mulai dari empat meter hingga sekitar 25 meter. Salah satu air terjun memiliki gua yang bisa dijelajahi bagi pengunjung yang suka bertualang.
Lokasinya hanya berjarak 100 meter dari jalan utama dan dapat ditempuh sekitar satu jam dari Kota Daruba menggunakan kendaraan bermotor. Udara sejuk dan suara gemericik air membuat tempat ini ideal untuk melepas penat.
Army Dock dan Navy Base
Bagi pencinta sejarah militer, Army Dock dan Navy Base di Desa Pandanga wajib masuk agenda perjalanan. Area ini dulunya menjadi markas pasukan Sekutu saat Perang Pasifik berlangsung pada 1944–1945. Pangkalan tersebut dilengkapi instalasi militer, rumah sakit, hingga lima dermaga laut yang digunakan untuk distribusi logistik.
Kini, sisa-sisa dermaga dan puing bangunan masih dapat dilihat sebagai pengingat peran penting Morotai di panggung sejarah dunia.
