Pasar Seni Ubud, Surga Belanja dan Budaya di Tengah Desa

Pasar Ubud, belanja sambil rasa budaya
Sumber :
  • https://wonderfulimages.kemenparekraf.go.id/read/540/berburu-oleh-oleh-di-pasar-seni-ubud

Wisata, VIVA Bali – Pasar Seni Ubud, tepatnya di seberang Puri Saren Ubud, menjadi pusat bagi seniman lokal memamerkan karya mereka seperti batik, ukiran kayu, dan lukisan.

River Tubing di Desa Aik Berik Lombok Tengah, Susuri Sungai Penuh Keseruan

“Most of the goods offered at the Ubud Art Market are made in the neighboring villages,” produk kerajinan tersebut merupakan buah tangan para perajin dari desa-desa sekitar, mencerminkan identitas budaya Bali yang otentik.

Suasana Tradisional yang Hidup


Pasar ini buka setiap hari mulai pukul 08:00 hingga 18:00, menampilkan dua zona utama: satu untuk kerajinan seni dan satu lagi untuk kebutuhan sehari-hari. Pengunjung dapat menyaksikan interaksi langsung antara pembeli lokal dan turis, menciptakan suasana pasar yang dinamis dan ramah budaya.

Interaksi Lokal dan Turis

Pesona Goa Gajah, Tempat Bersejarah di Bali yang Wajib Dikunjungi


Aktivitas tawar-menawar menjadi bagian esensial belanja di sini, dengan pedagang yang ramah menunggu tawaran pembeli. Pengunjung juga bisa belajar kata lokal seperti “harga pagi” atau “mahal sekali” dari interaksi langsung, menambah nuansa autentik perjalanan.

Daya Tarik Wisatawan Mancanegara


Pasar ini mencuri perhatian setelah tampil dalam film Eat Pray Love, di mana Julia Roberts berjalan-jalan di antara stan-stan seni. Penampilan di layar lebar membuat Pasar Seni Ubud terkenal di kalangan wisatawan internasional, dan menjadi destinasi wajib di paket tur Ubud.

Mendukung Ekonomi Pesisir

Makan Sehat ala Bali, Dari Kebun ke Meja Tanpa Bahan Kimia


Produk yang diperdagangkan banyak diproduksi di desa sekitar seperti Pengosekan, Tegallalang, Payangan, dan Peliatan. Hal ini memberikan sumber penghasilan penting bagi perajin lokal, selain mendukung kelestarian warisan seni Bali dalam ekosistem komunitas mereka.

Sumber Kebudayaan dan Pariwisata


Lokasi strategis pasar—tegak seberang Puri Saren dan dekat Jalan Raya Ubud—menjadikannya bagian dari rutinitas wisatawan. Ritual pagi menjelajah pasar, dilanjutkan kunjungan ke pura dan museum di sekitarnya, menciptakan pengalaman budaya yang menyeluruh.

Lokakarya dan Event Lokal


Di sela aktivitas belanja, pengunjung dapat menghadiri lokakarya membuat kerajinan atau mengikuti pertunjukan musik tradisional di stan-stan tertentu . Ini bukan sekadar membeli, tapi juga belajar langsung dari seniman Bali memberikan kesan personal dan penghayatan seni lokal.

Kesadaran Lingkungan & Pelestarian Budaya


Keberadaan pasar membantu mempertahankan kerajinan tradisional dari hilangnya generasi muda ke kota besar. Selain budaya, kesadaran akan peduli lingkungan disosialisasikan melalui pasar bersih dan pengelolaan sampah yang lebih baik, mengedepankan pariwisata berkelanjutan.

Ragam Produk dan Harga


Di sini tersedia berbagai produk: kain batik dan ikat, patung kayu, perhiasan, lukisan hingga keranjang anyaman yang unik. Harga tidak baku dan bisa dinegosiasikan, memberikan pengalaman tawar-menawar yang seru sekaligus pendidikan budaya.

Waktu Terbaik Berkunjung


Pengunjung disarankan datang pagi, sekitar pukul 08:00-09:00, saat pasar masih sepi dan produk terbaik tersedia. Awal hari juga membawa aura berbeda, dengan pedagang optimis memberi harga “harga pagi” yang lebih bersahabat.