180 Kali Tak Pernah Putus, Gawe Adat Otak Reban Jadi Benteng Air Masyarakat Sambelia

Gawe Adat Otak Reban ke-180 di Sambelia
Sumber :
  • Amrullah/VIVA Bali

Dalam kesempatan tersebut, Wabup Edwin menekankan dua isu penting: kelestarian air dan pengelolaan sampah. Ia mengingatkan, air merupakan tanggung jawab bersama yang tak boleh diabaikan.

Budaya Kelapa Masyarakat Selayar

“Sumber air adalah tanggung jawab kita semua. Begitu pula sampah — jika tidak dikelola, akan menjadi bumerang bagi pertanian dan kesehatan,” tegasnya.

Ia juga mendorong percepatan optimalisasi Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST), mengingat volume sampah dari kawasan Sembalun mulai mengganggu sektor pertanian dan berakhir di TPA Ijo Balit.

Baritan dan Lengger Tradisi Budaya yang Menyatu dalam Kehidupan Banyumas

“Ini waktunya berhenti membuang, dan mulai mengolah,” ujarnya.

Wabup Edwin mengajak masyarakat menjadikan acara adat ini sebagai ruang refleksi dan silaturahmi. Ia berpesan agar Karang Taruna Desa ikut aktif menjaga keberlanjutan tradisi.

Tiket MotoGP Mandalika Laris, Sekda Lombok Timur Ungkap Tantangan Homestay

"Kalau generasi muda tak mau belajar adat, maka hilanglah akar yang membuat kita kuat,” pesannya.

Sementara itu, Kepala Desa Sambelia sekaligus Ketua Adat, H. Muhammad Kahar, menyampaikan apresiasi kepada seluruh panitia dan pihak yang mendukung, termasuk PLN.

Halaman Selanjutnya
img_title