Budaya Kelapa Masyarakat Selayar

Ilustrasi kelapa di Pantai Selayar
Sumber :
  • https://unsplash.com/id/foto/orang-yang-memegang-buah-kelapa-di-siang-hari-2wlf81cQi_U?utm_content=creditShareLink&utm_medium=referral&utm_source=unsplash

Budaya, VIVA Bali – Di gugusan kepulauan Selayar yang terletak di ujung selatan Sulawesi Selatan, laut biru dan angin tropis menjadi teman sehari-hari masyarakatnya. Di tengah keindahan, primadona bernama kelapa pun tumbuh. Buah berbatok yang di Selayar ternyata lebih dari sekadar latar belakang hidup mereka. Bagi masyarakat Selayar, kelapa adalah simbol kehidupan, penopang ekonomi, sekaligus penanda identitas budaya. Hampir setiap rumah, ladang, dan perayaan adat tidak lepas dari kehadiran pohon serbaguna ini.

 Pohon Kehidupan dan Alam

Bagaimana Pohon Kehidupan Menghidupkan Budaya Bali

 Sejak lama, kelapa dijuluki sebagai pohon kehidupan. Julukan ini benar adanya, terutama di Selayar. Hampir semua bagian pohon kelapa bisa dimanfaatkan. Baik airnya untuk minuman segar atau obat tradisional, daging buahnya sebagai bahan pangan, santannya jadi bumbu masakan, atau minyaknya untuk menggoreng sekaligus sebagai ramuan penyembuhan. Serabutnya dijadikan tali atau sikat, tempurungnya dijadikan wadah dan bahan bakar, sementara batangnya digunakan sebagai tiang penopang rumah sederhana.

 Bagi masyarakat Selayar, pemanfaatan kelapa bukan hanya urusan praktis. Ada filosofi tersendiri di mana kelapa mengajarkan tentang ketahanan dan kebermanfaatan. Pohon ini bisa tumbuh di tanah kering berbatu, menjulang tinggi, tetap berbuah, dan memberikan manfaat dari ujung akar hingga pucuk daun. Inilah yang membuat kelapa begitu dihormati dan dijadikan simbol ketekunan serta kesuburan.

 Mengintip Upacara dan Tradisi Adat

Tradisi Rambu Solo’ Toraja yang Jadi Warisan Budaya Dunia

 Penelitian Lenrawati menegaskan, kelapa memainkan peranan penting dalam kehidupan sosial budaya masyarakat Selayar. Dalam berbagai upacara adat, kelapa hadir sebagai perlengkapan wajib. Misalnya, dalam prosesi pernikahan, kelapa sering disertakan dalam seserahan atau mahar sebagai lambang kesuburan, keberkahan, dan harapan akan kehidupan baru yang penuh kebaikan.

 Tidak hanya itu, janur atau daun kelapa muda kerap digunakan sebagai hiasan dalam pesta rakyat maupun acara keagamaan. Janur yang dirangkai indah bukan sekadar ornamen, tetapi juga simbol kesakralan dan doa agar acara berjalan lancar. Bahkan, dalam tradisi pengobatan lokal, air kelapa dipercaya dapat menyucikan dan menetralkan racun, menjadikannya bagian dari ritual penyembuhan.

Halaman Selanjutnya
img_title
Kete Kesu Desa Adat Warisan Budaya Toraja yang Mendunia