Angkutan Barang Meningkat, Batu bara Mendominasi di Tahun 2025
- https://www.kai.id/information/full_news/6817-kai-catatkan-392-juta-ton-angkutan-barang-di-tahun-2025-dominasi-batu-bara-8283
Jakarta, VIVA Bali – PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI berhasil mencatatkan kinerja positif dalam layanan angkutan barang.
Sejak Januari-Juli 2025, total muatan mencapai 39,2 juta ton. Angka ini mengalami kenaikan tipis dari tahun sebelumnya yang berada di kisaran 38,9 juta ton.
Kenaikan signifikan ini didominasi oleh angkutan batu bara yang mencapai 82,83% dari total muatan atau sebanyak 32,49 juta ton.
Batu bara yang diangkut KAI memiliki peran penting dalam menjaga pasokan listrik tetap stabil, khususnya untuk pembangkit listrik yang memasok daya ke Jawa dan Bali.
Peran KAI dalam Distribusi Energi Nasional
Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, menegaskan distribusi energi melalui kereta api bukan sekadar persoalan logistik, melainkan bagian dari komitmen untuk mendukung kehidupan masyarakat.
“Ini tentang memastikan kehidupan tetap berjalan, mulai dari rumah tangga yang membutuhkan penerangan hingga UMKM yang bergantung pada energi untuk menjalankan usahanya,” ujarnya.
Moda transportasi kereta api unggul karena kapasitas angkut dan ketepatan waktunya.
Di Jawa, satu rangkaian KA barang mampu membawa hingga 30 gerbong dengan total muatan mencapai 42 ton per gerbong.
Sementara itu, di Sumatera Selatan, efisiensi lebih tinggi dengan 61 gerbong untuk setiap rangkaian KA batu bara.
Keunggulan lainnya, jalur rel khusus memungkinkan waktu tempuh yang lebih terjamin, bebas dari hambatan kemacetan di jalan raya.
KAI juga terus meningkatkan kualitas pelayanan dengan menggunakan SDM bersertifikasi dan melakukan inspeksi berkala pada sarana dan prasarana.
Hal ini bertujuan untuk memastikan operasional berjalan aman dan mengurangi risiko gangguan eksternal seperti pungutan liar yang kerap terjadi pada angkutan jalan raya.
Target Ekspansi Ambisius Hingga Tahun 2029
Ke depan, KAI menargetkan pertumbuhan volume angkutan barang sebesar 15% pada tahun 2029.
Ambisi KAI mencakup target angkutan batu bara yang diproyeksikan mencapai 111,2 juta ton, sementara komoditas non-batu bara ditargetkan sebesar 10,9 juta ton.
Untuk mencapai target tersebut, KAI berencana mengembangkan simpul logistik utama, khususnya di wilayah Sumatera Selatan.
Proyek utama meliputi pembangunan Terminal Tarahan II yang diharapkan dapat menyerap hingga 18 juta ton batu bara, serta pengembangan fasilitas di Kertapati yang akan menambah kapasitas hingga 7 juta ton.
Sumatera Selatan diproyeksikan menjadi kontributor utama dengan tambahan sebesar 27,8 juta ton, menjadikannya pilar penting dalam peta logistik KAI di masa depan.
Anne Purba menegaskan KAI tidak hanya sebagai sarana angkut, tetapi juga sebagai penggerak kemajuan ekonomi yang memberikan manfaat nyata bagi masyarakat luas.