Kebanggaan Budaya Sasak, Peresean dan Paguyuban Datu Sekotong Resmi Diluncurkan
- Moh. Helmi/VIVA Bali
Lombok Barat, VIVA Bali – Semangat pelestarian budaya lokal kembali menggema di Dermaga Tawun, Desa Sekotong Barat, Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat. Festival seni budaya Peresean dan peresmian Paguyuban Datu Sekotong sukses digelar dengan meriah, Selasa, 5 Agustus 2025.
Acara ini dibuka secara simbolis melalui pemukulan gong oleh Wakapolsek Sekotong, Ipda Hasanuddin, yang menandai dimulainya rangkaian kegiatan penuh semangat dan nilai kearifan lokal.
"Kami merasa bangga dan terhormat bisa terlibat langsung dalam pembukaan acara ini. Festival ini bukan hanya hiburan, tapi juga wadah mempererat silaturahmi dan menjaga adat budaya kita," ucap Hasanuddin usai memukul gong dua kali di atas panggung utama.
Ketua Panitia, Zaka Wira Putra, dalam sambutannya menjelaskan bahwa kegiatan ini mengusung tiga tujuan utama.
"Pertama, untuk melestarikan seni budaya tradisional Sasak, khususnya Peresean. Kedua, mempererat silaturahmi antarwarga. Dan ketiga, mendukung geliat pariwisata serta menggerakkan ekonomi kreatif masyarakat Sekotong," ungkap Zaka.
Peresean—pertarungan tradisional khas Sasak yang dipimpin tiga pekembar (wasit)—menjadi tontonan utama. Para pepadu (petarung) saling unjuk kekuatan dan sportivitas menggunakan rotan dan ende sebagai pelindung. Setiap duel berlangsung selama empat ronde, masing-masing berdurasi sekitar tiga menit.
Kapolres Lombok Barat, AKBP Yasmara Harahap, melalui Kapolsek Sekotong, Iptu I Ketut Suriarta, menegaskan komitmen penuh aparat kepolisian dalam mendukung kelancaran acara. "Kami dari Polsek Sekotong melakukan pengamanan dan monitoring ketat agar seluruh rangkaian kegiatan berjalan aman dan tertib. Tradisi seperti ini harus kita jaga bersama, baik dari sisi budaya maupun ketertiban umum," tegasnya