Angin Kencang & Ombak 6 Meter Ancam Bali! Nelayan Diminta Tak Melaut

Ilustrasi ombak di pesisir Pantai Kuta.
Sumber :
  • https://www.instagram.com/p/DG8QybRz6aQ/?img_index=11&igsh=NGpudWI5YTd6OG4w

Prakiraan Cuaca, VIVA Bali – Cuaca ekstrem kembali mengancam perairan Bali. Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar mengeluarkan peringatan dini mengenai potensi angin kencang dan gelombang laut tinggi yang diperkirakan terjadi pada tanggal 5 hingga 8 Agustus 2025.

Penipuan Data Pribadi, Calon Nasabah Dijebak Bikin Rekening untuk Penampungan Uang Judol

Ketua Kelompok Kerja Operasional Meteorologi BBMKG Wilayah III, Wayan Musteana, menjelaskan bahwa fenomena ini dipicu oleh aktivitas monsun Asia–Australia, yang menyebabkan perbedaan tekanan udara signifikan antara kedua benua. Akibatnya, angin timuran berhembus kencang dan membawa dampak serius terhadap kondisi laut di sekitar Bali.

“Musim angin timuran ini biasa terjadi setiap tahun, tapi saat ini intensitasnya cukup kuat. Kami prediksi akan terjadi angin kencang hingga 25 knot (sekitar 46 km/jam) dan gelombang laut mencapai 6 meter,” kata Wayan dalam pernyataan resminya di Denpasar, Senin, 4 Agustus 2025, dikutip dari Antara.

Inflasi di Bali Naik Hingga 2,94% YoY, Harga Pangan Meningkat

Berdasarkan analisis BBMKG, beberapa wilayah yang paling berisiko mengalami gelombang tinggi meliputi: - Selat Badung - Selat Bali bagian selatan - Selat Lombok bagian selatan - Perairan selatan Bali Di kawasan tersebut, ketinggian gelombang laut dapat mencapai 6 meter.

Sementara itu, Selat Lombok bagian utara diperkirakan mengalami gelombang setinggi 4 meter, dan perairan utara Bali dapat mencapai 2,5 meter. BBMKG juga menyampaikan bahwa kondisi ini sangat berisiko bagi keselamatan pelayaran dan kegiatan kelautan lainnya.

Percepat Program 1K1S, Gubernur Koster Minta Dukungan Universitas Terbuka Denpasar

Warga yang beraktivitas di laut diminta memperhatikan batas-batas keamanan berikut:

- Nelayan dan perahu kecil: Waspada jika kecepatan angin melebihi 15 knot dan gelombang di atas 1,25 meter.

- Kapal tongkang: Hindari pelayaran bila angin mencapai 16 knot dan gelombang 1,5 meter.

- Kapal feri: Dilarang berlayar jika kecepatan angin melebihi 21 knot dan tinggi gelombang mencapai 2,5 meter.

Wayan juga mengingatkan masyarakat agar tidak memaksakan diri melaut dalam kondisi cuaca yang memburuk secara cepat dan tak terduga.

“Keselamatan jiwa jauh lebih penting daripada mengejar hasil tangkapan. Kami minta semua pihak untuk bijak dan terus memantau informasi resmi,” ujarnya.

Untuk meminimalkan risiko, masyarakat dan pelaku usaha laut diimbau aktif memantau informasi cuaca maritim yang tersedia melalui berbagai kanal resmi BBMKG, antara lain:

- Website: bbmkg3.bmkg.go.id, maritim.bmkg.go.id

- Instagram: @bmkgbali

- Aplikasi mobile: infoBMKG

Cuaca ekstrem merupakan bagian dari dinamika alam, namun dampaknya bisa ditekan dengan kesiapsiagaan dan akses informasi yang tepat. BBMKG mengingatkan seluruh masyarakat Bali untuk tidak mengabaikan peringatan cuaca, terutama saat berada di wilayah pesisir dan laut.

“Kami harap semua pihak memperhatikan perkembangan cuaca dan menunda aktivitas di laut selama masa peringatan berlangsung,” pungkas Wayan.

Jangan anggap remeh gelombang laut. Cuaca buruk bisa datang tanpa aba-aba. Waspada, jaga keselamatan, dan pantau terus info cuaca dari sumber resmi.