Banyuwangi Lumpuh Total! Antrean Truk Pantura Makan Korban Waktu dan Uang
- Anton Heri Laksana/ VIVA Banyuwangi
Banyuwangi, VIVA Bali –Antrian kendaraan di jalur Pantura Kabupaten Banyuwangi membuat para pengemudi truk terjebak antrian untuk waktu yang cukup lama. beberapa pengemudi truk mengaku tertahan hingga 12 jam bahkan ada pengemudi lain yang sudah terjebak dalam antrian tersebut selama 24 jam.
“Mulai kemarin saya sudah terjebak antrian tapi hingga sekarang belum juga bisa menyeberang ke Pulau Bali,” keluh pengemudi asal Cianjur, Maman Suparman.
Keluh kesah yang dialami Maman Suparman merupakan kisah yang harus dialami selama 24 jam terakhir dalam perjalanan menuju Pulau Bali.
Dalam kondisi normal, pengemudi asal Cianjur, Jawa Barat tersebut dalam dipastikan sudah berada di Alamat tujuan untuk melakukan pembongkaran barang.
Jalur Pantura Banyuwangi lumpuh total akibat kemacetan
- Anton Heri Laksana/ VIVA Banyuwangi
Namun hingga hampir 48 jam, Maman Suparman belum juga bisa menyelesaikan kewajiban sebagai pengemudi truk.
“Dengan waktu yang lebih lama ini, yang jelas kami pengemudi mengalami kerugian yang cukup besar. Baik itu konsumsi atau pun BBM,” ujar Maman saat istirahat di tepi jalan.
Dalam 24 jam, jatah uang makan diberikan 3 kali dengan jarak tempuh yang nyaris tiba di lokasi tujuan bahkan jika lebih cepat juga bisa dilakukan bongkar muat barang.
“Kalau seperti ini, sudah hampir 2 hari kita baru menempuh setengah perjalanan. Dapat dipastikan jatah makan pasti lebih banyak. Bagaimana dengan BBM? Itu juga lebih banyak kebutuhannya,” tutur Maman. Kamis, 24 Juli 2025.
Pengemudi truk mulai kehabisan waktu dan uang akibat macet
- Anton Heri Laksana/ VIVA Banyuwangi
Saat terjebak kemacetan seperti ini, pengemudi truk menjadi pihak yang mengalami kerugian yang cukup besar.
Bukan hanya kerugian finansial karena harus mengeluarkan dana berlebih untuk makan, minum dan BBM tapi juga biasa lainnya.
“Belum lagi kita harus siap dimaki-maki pemilik barang karena kita telat sampai di tempat tujuan. Dan bisa diberhentikan pemilik kendaraan karena bisa dianggap bekerja kurang baik,” katanya.
Antrian ribuan kendaraan ini terjadi hingga 2 kali dalam tempo waktu yan hampir berdekatan di lokasi yang sama.
Antrian serupa pernah terjadi pekan lalu selama 5 hari berturut turut dan sempat bebas antrian selama 2 hari setelahnya.
Namun antrian serupa kembali terjadi hingga hari ke 3 ini dan belum mampu tertangani serta terurai dengan baik.