Protes Sopir Truk Bikin Macet Parah Jalur Pantura Banyuwangi: Biar Semua Tidak Bisa Jalan!

Banyuwangi, VIVA Bali –Akibat terlalu lama mengantri di jalur pantura Kabupaten Banyuwangi, sejumlah pengemudi truk mulai kesal. Mereka sengaja ngeblonk agar jalur antrian tertutup dua arah dan membuat kemacetan semakin parah. Tindakan tersebut dilakukan sebagai bentuk proter pada pihak terkait yang dianggap sebagai pemicu antrian. 

“Terus-terus pak, depan kosong. Langsung saja masuk. Tidak apa-apa kok, tidak ada polisi yang jaga,” ujar seorang pengemudi truk, Sujono. 

Aksi Sujono juga dilakukan beberapa pengemudi truk lainnya saat melihat ada kendaraan yang ngeblonk antrian. 

Para pengemudi ini sengaja memprovokasi pengemusi lain untuk ngeblonk agar kemacetan semakin parah. 

Provokasi tersebut ternyata sangat ampuh dan memancing sejumlah pengemudi lain untuk ngeblong karena merasa mendapat dukungan dari pengemudi lain. 



Kemacetan depan SPBU Desa Bangsring

Photo :

• Anton Heri Laksana/ VIVA Banyuwangi

“Biar saja terus ngeblong. Kalau sudah seperti ini kan bagus tuh semakin parah. Biar saja semuanya tidak bisa jalan,” tutur pengemudi lainnya, Untung pada Bali.viva.co.id. 

Akibat aksi protes pengemudi tersebut, jalur Pantura Kabupaten Banyuwang, Jawa Timur mengalami kemacetan parah. 

Arus lalu lintas terkunci dari dua arah mulai terjadi di Desa Bengkak hingga Pelabuhan Ketapang yang berjarak lebih dari 10 kilometer. 

Antrian kali ini sudah memasuki hari kedua dialami oleh ribuan kendaraan dari arah utara atau dari arah Surabaya yang menuju Pelabuhan Ketapang atau Banyuwangi kota. 

Sebelumnya sempat terjadi antrian yang sama pada pekan lalu yang berlangsung selama hampir 5 hari yang membuat jalur Pantura Kabupatan Banyuwangi, Jawa Timur macet total. 

Setelah sempat lengang selama 2 hari, kemacetan ribuan kendaraan kembali terjadi dan mulai ada aksi protes dari pengemudi. 

Antrian ribuan kendaraan ini diduga akibat kebijakan dar KSOP Tanjung Wangi yang menahan sedikitnya 15 unit kapal yang biasanya melayani penyeberangan Ketapang Gilimanuk. 

Pelarangan untuk melakukan pelayaran pada 15 unit kapal tersebut dilakukan KSOP karena ditemukan ketidakyalakan pada kapal untuk melakukan pelayaran. 

Hingga saat ini belum diketahui pasti, pihak mana yang paling bertanggung jawab atas kemacetan yang terjadi semakin parah ini