Viral Video Asusila Siswi SMP di Lombok Tengah, Polisi Selidiki Penyebarnya

Video asusila siswi SMP di Lombok Tengah yang diburamkan.
Sumber :
  • Dok. Humas Polres Lombok Tengah/ VIVA Bali

Lombok Tengah, VIVA Bali –Polres Lombok Tengah sedang mendalami kasus penyebaran video asusila yang diduga melibatkan seorang siswi SMP di Kecamatan Batukliang. 

Pembangunan Bale Seccha dan Seccha Club di Kawasan Mandalika Dimulai

‎Kasus tersebut telah menarik perhatian publik setelah rekaman video pribadi korban yang semula dikirimkan kepada pacarnya berinisial M, tersebar tanpa izin dan menjadi viral di media sosial.

‎"Kami sedang memeriksa saksi-saksi dan mengumpulkan bukti-bukti lain untuk mengungkap siapa pelaku penyebaran konten asusila ini," ujar Kasat Reskrim Polres Lombok Tengah, Iptu Luk Luk il Maqnun kepada wartawan, Sabtu, 21 Juni 2025.

Turis Asing Ajak Tolak Pembangunan Hotel Bintang Lima dan Beach Club di Pantai Tanjung Aan

Dia mengatakan, orang tua korban sudah melaporkan kasus tersebut ke polisi. Adapun korban yang saat ini masih duduk di bangku kelas II SMP, diketahui mengalami tekanan psikologis berat akibat kejadian ini dan untuk sementara waktu tidak mau masuk sekolah.

‎Karenanya, penyelidikan yang dilakukan oleh Polres Lombok Tengah tidak hanya fokus pada identifikasi pelaku penyebaran, tetapi juga mencakup aspek perlindungan terhadap korban. 

Asrama Haji Lombok Salah Venue Fornas 2025 di Kelilingi Destinasi Wisata Kota Mataram

‎Ia menegaskan bahwa tindakan menyebarluaskan konten asusila adalah perbuatan melanggar hukum. Pelaku dapat dijerat dengan sanksi pidana berdasarkan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) dan Undang-Undang Perlindungan Anak.

‎"Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak menyebarkan ulang konten ini dalam bentuk apapun demi melindungi korban dan mencegah dampak buruk yang lebih luas," kata Iptu Luk Luk il

‎Polres Lombok Tengah juga meminta kepada seluruh lapisan masyarakat untuk menjaga ruang digital yang sehat dan aman, serta peran serta orang tua untuk memantau dan memastikan setiap anak-anaknya mendapatkan perlindungan maksimal dari kekerasan berbasis daring.