Gempa Bumi Magnitudo 5,4 Guncang Keerom, Papua

Sistem Informasi Geografis Gempa Bumi Papua dan Sekitarnya
Sumber :
  • https://earthquaketrack.com/r/papua-indonesia/recent

Gempa Bumi, VIVA Bali –Pada Minggu, 4 Mei 2025, wilayah Keerom, Kabupaten yang terletak di Provinsi Papua, Indonesia, mengalami gempa bumi yang cukup kuat dengan kekuatan magnitudo 5,4. Gempa ini terjadi sekitar pukul 00:04 WIB, dengan titik koordinat di 82 km tenggara Keerom, dan kedalaman gempa mencapai 10 km di bawah permukaan tanah.

Gempa Bumi Guncang Sukabumi Selatan, Warga Panik Meski Tak Ada Korban Jiwa

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa meskipun gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami, dampaknya cukup dirasakan di banyak bagian Papua.

Kondisi Geologis dan Seismik di Papua

Papua adalah wilayah yang memiliki potensi gempa tinggi karena terletak di jalur Cincin Api Pasifik, yang terkenal dengan aktivitas vulkanik dan seismik yang sangat aktif. Gempa ini bukanlah kejadian yang pertama kalinya di Papua, yang memang dikenal rawan terhadap aktivitas tektonik karena adanya pertemuan lempeng Australia dan Pasifik di bawahnya.

Gubernur NTB Ajak Para Diplomat Tanamkan Investasi: “Kami Siap Bekerja Sama, Potensi NTB Sangat Luas”

Meskipun begitu, gempa kali ini termasuk dalam kategori gempa dengan intensitas sedang, yang cukup terasa di pusat-pusat kota seperti Jayapura, Keerom, dan daerah-daerah lainnya.

Namun, berdasarkan pengamatan dari BMKG, tidak ada laporan awal tentang kerusakan besar atau korban jiwa yang terdeteksi secara signifikan. Meski demikian, kejadian ini memberikan peringatan penting mengenai kerentanannya terhadap bencana alam di wilayah yang rawan gempa.

Respons Pemerintah dan Penanganan Darurat

Wakil Gubernur NTB Kenalkan Tradisi Begibung dan UMKM Inklusif kepada Dunia Lewat IGS 2025

Pemerintah Kabupaten Keerom, bersama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), segera merespons dengan membentuk posko darurat yang terpusat di Jayapura untuk memantau perkembangan pasca-gempa dan memberikan bantuan yang diperlukan.

Sebagai langkah preventif, Tim SAR dan aparat kepolisian setempat bergerak cepat ke daerah-daerah yang lebih terpencil untuk memastikan tidak ada warga yang tertinggal atau mengalami cedera akibat runtuhnya bangunan.

Pada hari yang sama, Pemerintah Provinsi Papua juga mengeluarkan imbauan kepada masyarakat untuk tidak panik dan tetap berjaga-jaga menghadapi kemungkinan terjadinya gempa susulan dalam beberapa jam setelah kejadian.

Banyak warga yang melaporkan bahwa mereka merasakan getaran keras yang berlangsung cukup lama, sehingga beberapa memilih untuk meninggalkan rumah mereka dan berkumpul di lapangan terbuka untuk menghindari kemungkinan ancaman dari bangunan runtuh.

Dampak Sosial dan Ekonomi di Wilayah Terkena

Meskipun dampak fisik yang ditimbulkan gempa ini tidak terlalu besar, tetapi kejadian ini memiliki dampak psikologis yang cukup mendalam bagi warga setempat.

Masyarakat di Papua, yang sudah terbiasa dengan bencana alam, sering kali merasa cemas dan khawatir setiap kali terjadi gempa besar, mengingat sejarah gempa yang pernah mengguncang wilayah ini sebelumnya.

Tidak jarang, mereka harus menghadapi kerusakan pada rumah atau infrastruktur yang sudah tua dan rapuh, yang meningkatkan tingkat kerentanannya terhadap bencana.

Secara ekonomi, meskipun belum ada laporan kerugian yang signifikan, dalam jangka panjang, wilayah-wilayah yang rawan gempa seperti Keerom dan Jayapura akan terus menghadapi tantangan terkait pembangunan infrastruktur yang tahan gempa.

Upaya pemerintah dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya rumah tahan gempa dan edukasi tentang tanggap darurat bencana akan menjadi sangat krusial dalam mengurangi risiko kerusakan dan korban jiwa di masa depan.