Rahasia di Balik Makanan yang Bikin Kamu Happy atau Bad Mood

Mood bisa berubah gara-gara makanan, lho!
Sumber :
  • https://pin.it/3nffKGvd3

Viva Bali – Makanan bukan hanya sumber energi bagi tubuh, tapi juga memiliki peran penting dalam mengatur suasana hati atau mood seseorang. Banyak penelitian menunjukkan bahwa pola makan dan jenis makanan yang dikonsumsi dapat memengaruhi kesehatan mental, energi, serta emosi sehari-hari.

Cara Efektif Mengatasi Rayap di Rumah agar Hunian Tetap Aman

1. Nutrisi dan Kesehatan Otak

Otak membutuhkan nutrisi khusus agar bisa berfungsi optimal. Asam lemak omega-3, yang banyak ditemukan pada ikan salmon, kacang kenari, dan biji chia, membantu membentuk membran sel otak dan mendukung produksi neurotransmitter seperti serotonin dan dopamine. Neurotransmitter ini sangat penting dalam mengatur suasana hati, fokus, dan memori. Kekurangan omega-3 berhubungan dengan risiko depresi dan gangguan kecemasan. (Harvard Health Publishing)

2. Gula dan Mood Fluktuatif

Cara Menjaga Kebersihan Dispenser agar Tetap Higienis dan Aman

Makanan tinggi gula dapat memberikan dorongan energi cepat, tapi efeknya bersifat sementara. Setelah lonjakan gula darah, tubuh mengalami penurunan drastis yang seringkali menyebabkan rasa lelah, mudah marah, dan sulit berkonsentrasi. Fluktuasi gula darah yang sering dapat menyebabkan mood menjadi tidak stabil dan berkontribusi pada gejala kecemasan dan depresi ringan. Oleh karena itu, konsumsi gula harus dibatasi untuk menjaga kestabilan mood. (CDC)

3. Peran Makanan Fermentasi dan Kesehatan Usus

Usus dan otak terhubung melalui apa yang disebut sumbu otak-usus. Kesehatan usus yang baik sangat memengaruhi suasana hati. Makanan fermentasi seperti yogurt, kimchi, tempe, dan kefir mengandung probiotik yang mendukung keseimbangan mikrobioma usus. Studi menunjukkan bahwa probiotik ini dapat membantu menurunkan tingkat stres, kecemasan, bahkan beberapa gejala depresi. Maka, menjaga kesehatan usus dengan asupan makanan fermentasi bisa menjadi salah satu kunci untuk mood yang lebih baik. (National Institute of Mental Health)

4. Vitamin dan Mineral Penting untuk Mood

Rahasia Sukses Berdagang di Dunia Digital

Vitamin B kompleks, vitamin D, magnesium, dan zat besi adalah nutrisi kunci yang memengaruhi produksi hormon dan fungsi saraf yang mengatur mood. Misalnya, kekurangan vitamin D yang umum dialami banyak orang di daerah tropis maupun non-tropis bisa menyebabkan kelelahan mental, suasana hati yang buruk, dan bahkan depresi musiman. Magnesium membantu relaksasi otot dan sistem saraf, sehingga kekurangannya bisa menimbulkan rasa gelisah dan gangguan tidur. Oleh sebab itu, memastikan asupan vitamin dan mineral cukup dari makanan sehari-hari sangat penting untuk menjaga kesehatan mental. (NIH Office of Dietary Supplements)

5. Pola Makan Seimbang untuk Mood Stabil

Pola makan yang seimbang, seperti pola makan Mediterania yang kaya buah, sayur, biji-bijian, kacang-kacangan, ikan, dan minyak zaitun, telah terbukti meningkatkan kesehatan mental dan mood. Asupan serat dari sayuran dan buah membantu menjaga kadar gula darah stabil dan memberi energi yang bertahan lama. Protein juga penting untuk produksi neurotransmitter. Dengan pola makan sehat, seseorang lebih mampu menghadapi stres dan menjaga suasana hati positif setiap hari. (WHO)

6. Efek Jangka Panjang dan Manfaat Kesehatan Mental

Mengadopsi pola makan sehat secara konsisten bukan hanya berdampak pada mood harian, tapi juga dapat mengurangi risiko gangguan mental serius seperti depresi dan kecemasan kronis. Studi longitudinal menunjukkan bahwa orang dengan pola makan sehat memiliki kualitas hidup dan kesehatan mental yang lebih baik dalam jangka panjang. Ini mempertegas hubungan erat antara makanan dan kesejahteraan emosional secara menyeluruh.