Mengenal Deepfake Phishing dan Bahayanya
- https://www.freepik.com/free-photo/side-view-male-hacker-with-gloves-laptop_8725466.htm
Teknologi, VIVA Bali – Masifnya perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI), ditambah dengan melimpahnya data pribadi pengguna di media sosial, telah menjadikan deepfake phishing sebagai vektor serangan baru yang patut diwaspadai.
Dilansir dari laman Stanford University, deepfake merupakan media digital hiper-realistis berupa rekayasa, mencakup konten video, gambar, dan audio. Teknologi ini tidak hanya menimbulkan kebingungan, skeptisisme, serta penyebaran misinformasi, tetapi juga menjadi ancaman terhadap privasi dan keamanan.
Hingga saat ini, deepfake sebagian besar digunakan untuk tujuan hiburan dan politik, baik yang tidak berbahaya maupun yang jahat.
Para ahli memperingatkan bahwa teknologi deepfake juga menimbulkan berbagai risiko bagi perusahaan. Deepfake phishing, misalnya, melibatkan penggunaan konten deepfake untuk menipu pengguna agar melakukan pembayaran yang tidak sah atau menyerahkan informasi sensitif yang bisa dimanfaatkan oleh penjahat siber.
Dilanisr dari Techtarget, terdapat dua jenis algoritma AI yang dapat bekerja bersama untuk membuat gambar deepfake, pertama adalah algoritma generatif yang mempelajari data dari gambar asli untuk menciptakan gambar buatan. Kemudian, algoritma diskriminatif, bertugas mengevaluasi gambar tersebut, menolak gambar yang dikenali sebagai palsu.
Jenis-Jenis Serangan Deepfake Phishing
Deepfake phishing terbagi ke dalam kategori berikut ini.