Dari Surabaya Lahir Juara, Profil Lengkap Para Bintang FIVB U-21 2025
- Instagram @volleytrails
Lifestyle VIVA Bali – Kejuaraan Dunia Voli Putri U-21 FIVB 2025 di Surabaya telah menampilkan bakat-bakat muda dari berbagai belahan dunia. Di antara para peserta, beberapa nama berhasil mencuri perhatian dan dinobatkan sebagai yang terbaik di posisinya. Mereka bukan hanya memiliki keterampilan teknis yang mumpuni, tetapi juga mentalitas juara yang siap menggebrak panggung voli senior.
Berikut adalah profil singkat para peraih penghargaan individu atau FIVB Dream Team:
Merit Chinenyenwa Adigwe (Italia) - MVP dan Opposite Spiker Terbaik
Merit Chinenyenwa Adigwe adalah bintang yang paling bersinar di turnamen ini. Penampilannya yang konsisten dan luar biasa membuatnya meraih dua penghargaan sekaligus: Most Valuable Player (MVP) dan Best Opposite Spiker.
Adigwe menjadi mesin pencetak poin utama bagi tim Italia. Ia memiliki kekuatan serangan yang dahsyat, akurasi pukulan yang presisi, dan kemampuan untuk mencetak poin di momen-momen krusial. Di usianya yang masih muda, ia menunjukkan ketenangan layaknya pemain veteran. Dengan tinggi dan lompatan yang memukau, Adigwe diprediksi akan menjadi andalan tim nasional Italia di masa depan. Selama gelaran Kejuaraan Dunia Voli Putri U-21 FIVB 2025 dirinya telah mencatatkan 166 point, dengan rincian 132 attacks, 24 block, 10 serves ace.
Chisato Hanaoka (Jepang) - Setter Terbaik
Di balik serangan-serangan tajam Jepang, ada Chisato Hanaoka yang mengendalikan permainan dengan apik. Sebagai Best Setter, Hanaoka memiliki visi bermain yang luar biasa. Umpan-umpan akuratnya, baik jarak dekat maupun jauh, selalu berhasil memanjakan para spiker.
Hanaoka tidak hanya cerdas dalam mengatur tempo permainan, tetapi juga memiliki ketenangan di bawah tekanan. Ia adalah salah satu setter muda paling menjanjikan dari Jepang, yang terkenal dengan sistem permainan cepat dan rapi.
Sae Omori (Jepang) & Teresa Maria Bosso (Italia) - Best Outside Spikers
Dua pemain ini terpilih sebagai outside spiker terbaik, masing-masing mewakili gaya bermain timnya. Sae Omori (Jepang): Omori adalah contoh sempurna dari pemain Jepang yang serba bisa. Ia memiliki serangan yang lincah dan sulit dibaca lawan, dilengkapi dengan pertahanan yang solid dan receive yang stabil. Teresa Maria Bosso (Italia): Bosso menjadi kekuatan serangan tambahan yang sangat vital bagi Italia. Dengan smash yang keras dan kemampuan menempatkan bola dengan cerdas, ia melengkapi Adigwe untuk menciptakan duet spiker yang mematikan.
Dalila Marchesini (Italia) & Luana Camila Kuskowski (Brasil) - Best Middle Blockers
Keduanya adalah tembok kokoh di depan net yang membuat lawan kesulitan. Dalila Marchesini (Italia): Marchesini memiliki insting blok yang tajam. Kehadirannya di tengah lapangan seringkali berhasil mematikan serangan-serangan lawan dan menjadi pondasi pertahanan Italia. Luana Camila Kuskowski (Brasil): Kuskowski memiliki tinggi menjulang dan timing blok yang sempurna. Ia adalah salah satu pemain paling efektif dalam memblok serangan dan menjadi aset berharga bagi tim Brasil.
Ami Uchizawa (Jepang) - Best Libero
Posisi libero membutuhkan kecepatan dan ketepatan, dan Ami Uchizawa adalah yang terbaik di turnamen ini. Uchizawa dikenal karena penyelamatan-penyelamatan luar biasa yang dilakukannya. Ia memiliki receive yang sangat stabil dan mampu membaca arah serangan lawan dengan cepat. Uchizawa adalah jaminan pertahanan yang memberikan rasa aman bagi timnya, dan perannya sangat krusial dalam keberhasilan Jepang meraih medali perak.