Tren Film Horor Psikologis 2025, Lebih Menyeramkan dari Jump Scare?
- https://filmschoolrejects.com/hereditary-review/?amp=1
Lifestyle, VIVA Bali – Film horor tak lagi mengandalkan kejutan sesaat. Pada 2025, genre horor psikologis justru makin mendominasi layar bioskop dan layanan streaming, termasuk di kalangan penonton muda. Cerita-cerita mencekam yang mengaduk emosi dan pikiran kini dianggap jauh lebih menakutkan dibanding sekadar jump scare mengejutkan.
Tren horor psikologis menghadirkan ketakutan yang lebih membekas. Bukan lagi sosok menyeramkan yang tiba-tiba muncul di layar, melainkan tekanan mental, paranoia, dan trauma yang dibangun secara perlahan namun intens. Film seperti Hereditary, Get Out, dan Talk to Me beberapa tahun lalu menjadi pionir tren ini. Pada 2025, karya serupa muncul dalam versi lebih berani, gelap, dan emosional.
Contohnya, film baru seperti The Last Guest dan Echoes Within (rilis pertengahan 2025) mendapatkan perhatian besar karena berhasil membuat penonton merasakan ketidaknyamanan hingga akhir film. Cerita yang berkutat pada gangguan psikologis, realitas yang kabur, hingga luka batin menjadi elemen utama yang menghantui.
Horor psikologis menyentuh ketakutan terdalam manusia yaitu seperti kehilangan identitas, rasa bersalah, hingga kesepian. Gen Z yang tumbuh di era digital dan terbuka terhadap isu kesehatan mental pun lebih mudah terhubung dengan narasi semacam ini.
Bukan berarti jump scare ditinggalkan sepenuhnya. Film seperti Insidious atau The Nun masih punya basis penggemar kuat. Namun, pola konsumsi penonton sekarang menunjukkan mereka lebih menghargai narasi kuat dan ending yang menggugah pikiran dibanding sensasi sesaat.
Sutradara dan penulis naskah pun mulai beradaptasi. Mereka menciptakan atmosfer horor yang lebih subtil, sunyi, dan membingungkan, sehingga rasa takut hadir bukan dari kejutan, tapi dari pemahaman perlahan bahwa ada sesuatu yang salah.
Horor psikologis bukan sekadar tren sesaat. Ia menawarkan pengalaman menonton yang lebih kompleks, menguji mental, dan bahkan membuat penonton merenung setelah kredit film selesai. Di 2025, horor tak lagi soal siapa yang muncul tiba-tiba di belakang pintu, tapi apa yang bersembunyi dalam pikiran.