Ingin Diterima Kerja? Hindari Kesalahan Bahasa Tubuh Ini!
- https://www.mediabistro.com/get-hired/interview-tips/what-hr-isnt-telling-you/
Lifestyle, VIVA Bali – Dalam proses seleksi kerja, komunikasi nonverbal seperti bahasa tubuh memegang peranan penting yang kerap diabaikan. Banyak pelamar sudah mempersiapkan isi jawaban dengan baik, namun gagal meninggalkan kesan positif karena postur tubuh, gerakan tangan, atau kontak mata yang kurang tepat. Padahal, menurut sejumlah pakar sumber daya manusia, bahasa tubuh yang baik dapat menunjukkan kepercayaan diri, profesionalisme, dan kesiapan seseorang menghadapi tantangan kerja.
1. Kontak Mata yang Kurang atau Berlebihan
Kontak mata adalah salah satu indikator utama dari rasa percaya diri. Menghindari kontak mata bisa memberi kesan bahwa kamu gugup atau tidak jujur. Sebaliknya, menatap terlalu lama bisa membuat pewawancara merasa tidak nyaman. Lakukan kontak mata secara alami, terutama saat menyampaikan poin penting.
2. Postur Tubuh Membungkuk
Duduk dengan postur membungkuk atau terlalu santai bisa mencerminkan kurangnya antusiasme. Duduklah tegak dengan bahu rileks. Hal ini tidak hanya membuat kamu tampak lebih profesional, tetapi juga membantu kamu bernapas lebih baik saat berbicara.
3. Gerakan Tangan yang Tidak Terkontrol
Menggerakkan tangan terlalu banyak atau memainkan benda di tangan selama presentasi atau interview bisa mengganggu fokus lawan bicara. Sebaliknya, gestur tangan yang tenang dan terkontrol akan memperkuat pesan yang disampaikan.
4. Wajah yang Kurang Ekspresif
Ekspresi wajah yang datar dapat menciptakan jarak emosional dengan pewawancara. Tersenyumlah di saat yang tepat, anggukkan kepala saat mendengarkan, dan tunjukkan ketertarikan dengan mimik yang sesuai.
5. Posisi Tangan yang Salah
Menyilangkan tangan di dada bisa terkesan tertutup atau defensif. Letakkan tangan di atas meja atau di pangkuan dengan posisi terbuka agar terlihat lebih reseptif dan terbuka terhadap diskusi.
6. Tidak Menyesuaikan Bahasa Tubuh dengan Situasi
Satu kesalahan umum lainnya adalah tidak membaca situasi. Saat suasana formal, sikap dan bahasa tubuh pun harus menunjukkan kesopanan dan kendali diri. Saat suasana lebih santai, kamu tetap bisa profesional sambil menyesuaikan gestur agar tidak terlihat kaku.
Mengasah kemampuan berbahasa tubuh dapat menjadi nilai tambah besar dalam proses rekrutmen. Selain melatih isi komunikasi verbal, pastikan kamu juga berlatih di depan cermin atau dengan teman untuk mengamati dan memperbaiki gestur yang mungkin kurang sesuai.