Apakah Aman Melakukan Push-Up Setiap Hari?
- https://www-onepeloton-com.translate.goog/en-GB/blog/diamond-push-ups?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=imgs&_x_tr_hist=true
Lifestyle, VIVA Bali –Melakukan push‑up setiap hari mungkin terdengar seperti cara cepat mendapatkan otot kuat dan tubuh lebih tangguh. Namun, pertanyaannya adalah: apakah kebiasaan ini aman secara konsisten? Artikel ini meninjau manfaat, potensi risiko, serta panduan yang tepat untuk melakukan push‑up harian, berdasarkan laporan dari Men’s Health, serta pandangan tambahan dari sumber seperti Healthline dan American Council on Exercise (ACE).
Push‑up adalah latihan berbasis berat tubuh yang melatih otot dada, bahu, trisep, dan inti tubuh. Gerakannya natural, tak perlu alat, dan bisa dilakukan di mana saja. Menurut para pelatih dan fisiolog olahraga, push‑up termasuk compound exercise yang menstimulasi banyak otot sekaligus sehingga efektif meningkatkan kekuatan tubuh atas dan stabilitas inti.
Jika dilakukan dengan teknik yang benar, push‑up harian dapat membantu meningkatkan postur tubuh karena aktivasinya pada otot dada dan bahu yang menahan posisi tubuh tegak. Selain itu, sistem kardiovaskular juga terdorong bekerja saat Anda melakukan lebih banyak repetisi atau set secara bertahap. Healthline menyampaikan bahwa push‑up juga bisa membantu pembakaran kalori dalam durasi pendek tanpa membutuhkan alat berat.
Masalah utama dari melakukan push‑up setiap hari adalah kurangnya waktu pemulihan otot. Bahkan push‑up dengan beban tubuh sendiri bisa menyebabkan penumpukan mikrotrauma pada otot. Minimal dua hari istirahat seminggu menjadi bagian dari rekomendasi kebugaran untuk menghindari kelelahan otot, penurunan performa, atau bahkan cedera. American Council on Exercise (ACE) juga menyarankan melakukan variasi latihan dan memberi jeda antara kelompok otot yang sama agar pemulihan glikogen dan jaringan otot berjalan optimal.
Pendekatan terbaik adalah menetapkan frekuensi dan intensitas yang tepat. Jika Anda melakukan push‑up setiap hari, pertimbangkan untuk mengatur variasi intensitas. Misalnya, satu hari melakukan push‑up berat atau maksimal, diikuti oleh hari latihan ringan seperti push‑up dengan lutut di lantai atau versinya dengan sudut miring. Fokus juga perlu diberikan pada bentuk teknik yang benar agar otot bahu dan punggung bawah tidak terbebani secara berlebihan.
Jika Anda merasakan gejala seperti nyeri sendi (terutama bahu), penurunan kekuatan yang signifikan, gangguan tidur, mudah lelah, atau otot terasa lemah, itu berarti tubuh sedang dalam kondisi overtraining. Dalam situasi seperti ini, sebaiknya hentikan latihan dan beri fokus pada istirahat aktif—seperti peregangan ringan atau cardio rendah dampak—sembari memberi waktu otot untuk pulih.
Jika Anda ingin tetap aktif setiap hari, sebaiknya kombinasikan push‑up dengan latihan lain seperti squat, plank, atau rotasi tubuh. Men’s Health juga merekomendasikan mengikutsertakan latihan tinggi intensitas mingguan seperti HIIT atau latihan sirkuit untuk melatih otot secara lebih seimbang. Dengan demikian, push‑up tidak jadi satu-satunya latihan yang dilakukan tanpa jeda.