Mengapa Anak Semakin Sulit Diajak Bicara Saat Memasuki Remaja
- https://www.pexels.com/id-id/foto/gadis
Lifestyle, VIVA Bali – Banyak orang tua yang mengeluh, "Dulu anak saya cerewet, sekarang susah banget diajak ngobrol." Jika kamu mengalami hal serupa, tenang, kamu tidak sendirian. Perubahan perilaku anak saat remaja adalah sesuatu yang wajar dan punya alasan psikologis di baliknya.
Ketika anak beranjak remaja, cara mereka berpikir, merespons, dan membangun hubungan juga ikut berubah. Mereka mulai membentuk identitas sendiri dan mencoba lepas dari bayang-bayang orang tua. Ini bukan berarti mereka tidak sayang, tapi lebih pada fase mencari jati diri.
Perubahan emosi dan pencarian identitas
Saat memasuki masa pubertas, remaja mengalami perubahan hormon yang memengaruhi emosi dan suasana hati. Menurut American Psychological Association (APA), remaja cenderung lebih sensitif, mudah tersinggung, dan ingin mendapatkan kebebasan lebih besar dari sebelumnya.
Karena sedang sibuk memahami diri sendiri, anak remaja kadang merasa orang tua tidak akan mengerti perasaannya. Ini membuat mereka lebih memilih diam atau curhat ke teman daripada ke keluarga.
Cara komunikasi yang kurang tepat
Terkadang, yang membuat anak remaja menarik diri justru adalah cara komunikasi dari orang tua. Nada bicara yang menggurui, terlalu menekan, atau langsung memberi nasihat tanpa mendengarkan bisa membuat mereka malas membuka diri.