Bukan Sekadar Tanggal Biasa, Inilah Deretan Hari Internasional yang Jatuh pada 1 Agustus!

Ilustrasi kalender 2025.
Sumber :
  • https://www.pexels.com/id-id/foto/29509467/

Lifestyle, VIVA Bali – Tanggal 1 Agustus, bukan hanya hari biasa di kalender. Namun, ada beberapa hari penting yang mengangkat beragam isu global. Mulai dari kesehatan, teknologi, hingga pilihan hidup, hari-hari ini menjadi momentum refleksi sekaligus pengingat tentang kemajuan dan tantangan peradaban.

Film Animasi Garuda di Dadaku Merilis Cuplikan Perdananya

Peringatan ini tidak hanya simbolis, tetapi juga sarat nilai, makna, dan ajakan untuk bertindak. Berikut adalah deretan hari penting internasional yang jatuh pada 1 Agustus:

1. Hari Tanpa Anak Internasional:

Dikenal juga sebagai Non-Parents Day, peringatan ini menjadi wadah apresiasi terhadap individu yang memilih untuk hidup tanpa anak. Hari Tanpa Anak Internasional menyoroti pentingnya hak atas tubuh dan pilihan hidup, termasuk kebebasan dari tekanan sosial yang kerap membebani mereka yang tidak mengikuti norma mayoritas.

Harmonis di Kantor, Produktivitas Meningkat Ini 7 Cara Menjaga Hubungan Baik Antarpegawai

Dengan memperingatinya, masyarakat diajak untuk menghormati keberagaman cara hidup. Tidak semua orang memiliki tujuan yang sama dalam berkeluarga, dan setiap keputusan layak dihargai tanpa stigma.

2. Hari Kanker Paru Sedunia

Kanker paru masih menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia. Oleh karena itu, World Lung Cancer Day yang diperingati setiap 1 Agustus menjadi momentum penting untuk meningkatkan kesadaran terhadap penyakit ini.

Kenapa Wasabi Rasanya Aneh dan Bikin Hidung Pedas? Ini Penjelasannya

Hari ini pertama kali dicetuskan oleh Betsy Thompson melalui Lung Cancer Survivors Foundation. Ia mendorong publik untuk lebih sadar akan faktor risiko kanker paru, seperti kebiasaan merokok, paparan polusi udara, serta gas radon. Peringatan ini juga mengajak masyarakat untuk rutin menjalani pemeriksaan kesehatan, serta menyebarkan informasi lewat tagar #WorldLungCancerDay.

3. National Girlfriends Day

Di Amerika Serikat dan sejumlah negara lainnya, 1 Agustus dikenal sebagai National Girlfriends Day. Meski terdengar seperti hari kasih sayang, perayaan ini lebih mengarah pada penghargaan terhadap persahabatan sesama perempuan.

Hari ini menjadi momen spesial untuk saling mengucapkan terima kasih, membangun ikatan emosional, dan merayakan hubungan yang penuh dukungan. Sejak populer di pertengahan 2000-an, banyak perempuan merayakannya dengan memberikan kejutan kecil atau sekadar menghabiskan waktu bersama sahabat.

4. Hari World Wide Web

Internet telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan modern. Namun sebelum semua ini hadir di genggaman, ada sosok Tim Berners-Lee yang menciptakan World Wide Web (WWW) pada tahun 1989. Inovasi ini mengubah cara manusia berkomunikasi, belajar, dan bekerja.

Pada 1 Agustus, kita merayakan Hari WWW sebagai bentuk penghargaan terhadap terobosan teknologi yang mendasari internet seperti yang kita kenal sekarang. Momen ini juga menjadi ajakan untuk memahami sejarah internet, serta terus mendorong pemanfaatannya secara etis dan produktif.

5. Hari Syal Pramuka Sedunia

Bagi komunitas Pramuka global, ‘World Scout Scarf Day’ merupakan hari istimewa untuk mengenakan syal Pramuka sebagai simbol kebanggaan dan identitas. Tradisi ini bermula sejak 2007, dan tanggalnya merujuk pada perkemahan pertama yang digagas Robert Baden-Powell di Pulau Brownsea, Inggris, pada tahun 1907.

Setiap 1 Agustus, para Pramuka dari berbagai negara mengenakan syal di sekolah, kantor, atau tempat umum, sebagai bentuk pernyataan akan semangat kepramukaan yang menjunjung nilai persatuan, kepemimpinan, dan pengabdian kepada masyarakat.

6. Hari ASI Sedunia

Bersamaan dengan dimulainya Pekan ASI Sedunia (1–7 Agustus), tanggal 1 Agustus menjadi tonggak penting dalam kampanye global menyusui. Sejak tahun 1992, World Alliance for Breastfeeding Action (WABA) menyelenggarakan kegiatan ini untuk meningkatkan kesadaran akan manfaat ASI bagi ibu dan anak.

Dengan dukungan dari WHO dan UNICEF, kampanye ini menyasar berbagai lapisan masyarakat, mulai dari orang tua, tenaga medis, hingga pengambil kebijakan. Tiap tahunnya, tema yang diangkat selalu menyesuaikan dengan tantangan zaman, termasuk dukungan terhadap ibu menyusui di tempat kerja dan akses layanan kesehatan.