Fisherman’s Market Breakfast Trek Bali, dari Pagi ke Piring Anda
- https://museumofwander.com/wp-content/uploads/2023/08/DSC01528.jpg
2. Budaya Bali: tradisi gotong‑royong desa adat Kedonganan, upacara melasti di pantai.
3. Kearifan Lokal: bahasa pasar sebutan lokal seperti “bubara” (tenggiri) dan “garupa” (kakap).
Melalui pendekatan hands‑on, wisatawan bukan hanya menyantap, tetapi juga menghargai proses dan nilai sosial yang menyertainya.
Keberlanjutan dan Dampak Sosial
Breakfast Trek mendukung keberlanjutan:
1. Ekonomi Lokal: peningkatan pendapatan nelayan dan pedagang pasar hingga 15 % per tahun.
2. Pelestarian Tradisi: mendukung kegiatan desa adat dan menjaga ritme budaya.
3. Standar Pasar Sehat: mentransfer ilmu hygiene pasar tradisional sesuai Kemenkes no. 17/2020.
Menurut penelitian PKM New Normal (ResearchGate, 2024), intervensi edukasi hygiene meningkatkan kepatuhan pedagang hingga 85 % dan menurunkan risiko kontaminasi mikroba.