DIY Upcycled Jewelry Bali, Kreasi Kalung dari Kepingan Kaca Pantai

Lifestyle, VIVA Bali – Indonesia menghasilkan hingga 6,8 juta ton sampah plastik dan kaca per tahun. Di Bali, pantai‐pantai seperti Kuta, Seminyak, dan Canggu kerap ditemukan pecahan kaca bekas botol yang tergerus ombak dan memudar menjadi kepingan halus berwarna-warni. Alih-alih diabaikan, limbah kaca pantai dapat diolah menjadi perhiasan upcycled yang bernilai ekonomi tinggi serta berdampak positif pada kelestarian lingkungan.

 

Menurut Laporan Pengelolaan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK, 2022), upcycling limbah membantu mengurangi kuantitas sampah yang dibuang ke TPA hingga 15 % per tahun . Sementara itu, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (2023) menekankan pentingnya pemberdayaan masyarakat pesisir melalui kerajinan kreatif berbasis bahan lokal untuk meningkatkan kunjungan wisatawan dan pendapatan daerah .

 

Bahan dan Alat

1. Kepingan kaca pantai: Pilih yang sudah halus (frosted), ukuran 1–3 cm

2. Rangkaian manik dan aksesori: Manik kayu, manik metalik, tali kulit, kawat perak atau tembaga

3. Peralatan dasar: Tang potong, tang buang (round‐nose pliers), lem resin (jika diperlukan), gunting

4. Pelapis dan finisher: Clear varnish atau resin tipis untuk menguatkan kepingan (opsional)

 

Metode DIY, Langkah Pembuatan

 

1. Persiapan Kepingan Kaca

 

- Cuci bersih kepingan kaca dengan air sabun, bilas, dan keringkan.

 

- Jika permukaan masih tajam, haluskan dengan kikir atau amplas halus (400–600 grit) hingga aman disentuh.

 

2. Desain Awal

 

- Tentukan pola kalung: minimalis (satu kepingan sebagai liontin) atau berlapis (beberapa kepingan dan manik).

 

- Sketsa tata letak pada kertas milimeter untuk memudahkan perakitan.

 

3. Pemasangan Liontin

 

- Buat loop kecil di kawat perak menggunakan tang buang, lilitkan kawat pada kepingan kaca, lalu rapatkan ujungnya dengan tang potong.

 

- Jika menggunakan lubang bor (jika kepingan cukup tebal), gunakan mata bor kaca diameter 2 mm dengan kecepatan rendah, beri pelumas air.

 

4. Merangkai Rangkaian Manik

 

- Potong tali kulit atau kawat sesuai panjang kalung (40–45 cm standar dewasa).

 

- Rangkai manik sesuai pola; sisakan ruang di tengah untuk liontin.

 

- Pastikan simpul pengikat kuat, tambahkan lem resin di simpul jika diperlukan.

 

5. Finishing dan Penguatan

 

- Oles tipis clear varnish atau resin pada sisi belakang kepingan untuk memperkuat ikatan kawat.

 

- Diamkan 24 jam hingga kering sempurna.

 

Komunitas Kreasi Kaca Pantai di Badung

 

Di Desa Pantai Nyanyi, Kabupaten Badung, kelompok perempuan “Sejahtera Buana” berhasil mengolah 200 kg limbah kaca pantai per bulan menjadi perhiasan bernilai ekspor . Produk mereka dipasarkan secara online melalui platform e‐commerce lokal maupun galeri suvenir pemerintah Kabupaten Badung.

 

Dampak yang Dicapai

1. Ekonomi: Rata‐rata pendapatan anggota naik 30 % dalam satu tahun

2. Lingkungan: Pengurangan sampah kaca di pantai hingga 10 %

3. Sosial: Pelatihan keterampilan bagi 50 wanita desa

 

Regulasi dan Dukungan Pemerintah

1. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No.15/2019 tentang pengurangan sampah plastik dan kaca melalui prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) .

2. Program Desa Wisata (Kemparekraf, 2023) yang menyalurkan dana hibah hingga Rp 50 juta untuk pelatihan kerajinan kreatif berbasis lokasi.

3. Fasilitas Galeri Lokal di Kantor Dinas Pariwisata Provinsi Bali (https://disparbud.baliprov.go.id) yang mempromosikan produk craft unggulan ― termasuk perhiasan upcycled.

 

Manfaat Lingkungan dan Ekonomi

 

Aspek	Manfaat Lingkungan	Manfaat Ekonomi
Limbah Kaca	Mengurangi pencemaran dan risiko cedera	Nilai jual tinggi per unit
Penciptaan KA	Peluang kerja lokal dan pelatihan keterampilan	Peningkatan pendapatan desa
Pariwisata	Daya tarik produk ramah lingkungan	Memperkuat brand Bali berkelanjutan

 

 

 

Tips dan Trik

1. Warna Kepingan: Pilih kombinasi warna yang kontras (biru muda, hijau, cokelat) untuk menarik perhatian .

2. Variasi Bahan: Padukan dengan manik rotan atau kerang untuk sentuhan khas pulau.

3. Kemasan: Gunakan box bambu atau kertas daur ulang untuk menegaskan konsep eco‐friendly.